tag:blogger.com,1999:blog-73932403665565099682024-03-13T06:57:45.756+07:00(CHEMISTRY) علم الكيمياءAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-11982777206816593202011-04-11T15:59:00.000+07:002011-11-13T10:57:56.351+07:00KARBOHIDRAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE_xwZI51VgchyphenhyphenRnAZvKua2-bVhjg65nN5kERlrzM1CDTn1lI_eMfBuxVAC7yGLu8lRCYAQrXZ_6l-IlXG107AZRdKPrdhXhVhXNf9f72YxtnWz-kb0KkV6IENhInW6RSqSjAJOjsG9Y_a/s1600/k.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE_xwZI51VgchyphenhyphenRnAZvKua2-bVhjg65nN5kERlrzM1CDTn1lI_eMfBuxVAC7yGLu8lRCYAQrXZ_6l-IlXG107AZRdKPrdhXhVhXNf9f72YxtnWz-kb0KkV6IENhInW6RSqSjAJOjsG9Y_a/s200/k.jpg" width="178" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">I. TUJUAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1. Mengetahui pengaruh asam dan alkali terhadap sukrosa, glukosa dan maltosa.<br />
2. Mengetahui suhu glatinisasi pati pada tepung tapioca dan tepung maizena.<br />
3. Mengetahui pengaruh suhu gelatinisasi terhadap perubahan viskositas pati selama pemanasan</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">II. DASAR TEORI</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">A. Daftar Pustaka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Karbohidrat adalah poli hidroksi aldehid dan poli hidroksi keton dan meliputi kondensat polimer - polimernya yang terbentuk. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut : Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain (Sudarmanto, dkk, 2000).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalam ilmu gizi (Almatsier, 2001). <a href="http://www.sholeh-alamak.blogspot.com/">baca selengkapnya..,</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2002).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
Sifat-sifat karbohidrat<br />
Beberapa sifat karbohidrat antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Mono dan disakarida memiliki rasa manis yang disebabkan oleh gugus hidroksilnya, oleh karena itu golongan ini disebut gula.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Semua jenis karbohidrat akan berwarna merah apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan α-naftol (dalam alcohol) dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat (uji Molisch)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Warna biru kehijauan akan timbul apabila larutan karbohidrat dicampur dengan asam sulfat pekat dan anthroe. Warna ini timbul karena terbentuknya furfural dan hidroksi furfural sebagai senyawa derifat dari gula-gula.(Sudarmadji, 2003)</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sedangkan sifat-sifat umum karbohidrat menurut Soeharsono (1978), adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a. Daya mereduksi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Bilamana monosakarida seperti glukosa dan fruktosa ditambahkan ke dalam larutan luff maupun benedict maka akan timbul endapan warna merah bata. Sedangkan sakarosa tidak dapat menyebabkan perubahan warna. Perbedaan ini disebabkan pada monosakarida terdapat gugus karbonil yang reduktif, sedangkan pada sakarosa tidak. Gugus reduktif pada sakarosa terdapat pada atom C nomor 1 pada glukosa sedangkan pada fruktosa pada atom C nomor 2.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Jika atom-atom tersebut saling mengikat maka daya reduksinya akan hilang, seperti apa yang terjadi pada sakarosa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Larutan yang dipergunakan untuk menguji daya mereduksi suatu disakarida adalah larutan benedict. Unsur atau ion yang penting yang terdapat pada larutan tersebut adalah Cu2+ yang berwarna biru. Gula reduksi akan mengubah atau mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ (Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah bata. Zat pereduksi itu sendiri akan berubah menjadi asam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b. Pengaruh asam </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam yang pekat akan menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan aldehid.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengaruh alkali </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis.<br />
(Soeharsono,1978)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
Menurut kompleksitasnya karbohidrat digolongkan sebagai berikut :<br />
a. Monosakarida</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi :triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi.Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. ( lehninger, 1982)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk gugus karbonil; masing–masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldehida dan disebut suatu aldosa; jika gugus karbonil berada pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu keton dan disebut suatu ketosa (Lehninger, 1982).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sedangkan gula non reduksi adalah senyawa gula yang gugus karbonilna berikatan dengan senyawa monosakarida lain sehingga tidak bebas lagi, Misalnya : sukrosa (lehninger, 1982). Sedangkan jumlah keseluruhan gula reduksi dan gula non reduksi adalah gula total.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pada keadaan asam encer, monosakarida bersifat relatif stabil dan pada penambahan asam kuat akan terhidrasi menjadi furfural atau hidroksimetilfurfural. Pada penambahan alkali encer monosakarida dapat mengalami isomerasi atau terbentuk senyawa yang lebih pendek D-manosa dan D-1-fruktosa. Sedang pada penambahan alkali kuat enediol dapat berubah menjadi formaldehid atau pentosa (Winarno, 1992).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b. Disakarida</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tersusun oleh dua molekul monosakarida. Jika jumlahnya lebih dari dua disebut oligosakarida ( terdiri dari 2-10 monomer gula ). Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikosidik yang terbentuk dari gugus hidroksil dari atom C nomer 1 yang juga disebut karbon nomerik dengan gugus hidroksil pada molekul gula yang lain. Ada tidaknya molekul gula yang bersifat reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif yang terletak pada atom C nomer 1 sedangkan pada fruktosa teeletak pada atom C nomer 2. Sukrosa tidak mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua gugus reaktifnya sudah saling berikatan. Pada laktosa karena mempunyai gugus hidroksil bebas pada molekul glukosanya maka laktosa bersifat reduktif (Winarno, 1992).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">c. Polisakarida </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis , sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidk terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sudarmadji, 1996).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, yaitu:<br />
a. Amilosa, merupakan fraksi yang terlarut dalam air panas yang mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-1,4-D-glukosa.<br />
b. Amilopektin, merupakan fraksi yang tidak larut dalam air panas dan mempunyai struktur bercabang dengan ikatan α-1,6-D-glukosa.<br />
(Winarno, 2002)<br />
Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat dalam serealia, contohnya beras. Semakin kecil kandungan amilosanya atau semakin tinggi amilopektinnya maka semakin lekat nasi tersebut (Winarno, 2002).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pati mempunyai sifat tidak larut dalam air, dengan larutan iodin memberikan warna biru. Bentuk mikroskopis granula menandakan sumber patinya. Konstituen utama pati adalah amilosa (15–20%) yang mempunyai struktur heliks tak bercabang dan memberikan warna biru dengan iodin serta dengan jelas cenderung mengadakan retrodegradasi dan amilopektin (80–85%) yang tersusun dari rantai bercabang dan hanya memberikan warna merah dengan iodin karena tidak terbentuk helix serta sedikit cenderung mengadakan retrodegradasi (Muljohardjo, 1987).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pati akan mengalami denaturasi jika diberi perlakuan panas, granula pati tidak larut dalam air dingin tetapi akan mengembang dalam air hangat. Pengembangan granula pati bersifat dapat balik jika pemanasan yang diberikan pada pati belum melewati suhu gelatinisasi. Pengembangan granula pati disebabkan oleh penetrasi molekul pati terperangkap dalam molekul–molekul amilosa atau amilopektin (Basuki dkk., 1988).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kemampuan menyerap air yang besar pada pati diakibatkan karena molekul pati mempunyai jumlah gugus hidroksil yang sangat besar (Winarno, 2002).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penambahan air pada pati akan membentuk suatu sistem dispersi pati dengan air, karena pati mengandug amilosa dan amilopektin yang mengandung gugus hidroksil yang reduktif. Gugus hidroksil akan bereaksi dengan hidrogen dari air. Dalam keadaan dingin viskositas sistem dispersi pati air hanya berbeda sedikit dengan viskositas air, karena ikatan patinya masih cukup kuat sehingga air belum mampu masuk ke dalam granula pati. Setelah dipanaskan ikatan hidrogen antara amilosa dan amilopektin mulai lemah sehingga air semakin mudah terpenetrasi ke dalam susunan amilosa dan amilopektin (Meyer, 1973).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Bila suspensi pati dalam air dipanaskan, beberapa perubahan selama terjadinya gelatinisasi dapat diamati. Mula-mula suspensi pati yang keruh seperti susu tiba-tiba mulai menjadi jernih pada suhu tertentu, tergantung jenis pati yang digunakan. Terjadinya translusi larutan pati tersebut diikuti pembengkakkan granula. Bila energi kinetik molekul-molekul air menjadi lebih kuat daripada daya tarik-menarik antara molekul pati di dalam granula, air dapat masuk ke dalam butir-butir pati. Hal inilah yang menyebabkan bengkaknya granula. Jumlah gugus hidroksil dalam molekul pati yang besar menyebabkan kemampuan pati menyerap air pun besar (Winarno, 2002).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gelatinisasi adalah perubahan yang terjadi pada granula pada waktu mengalami pembengkakan yang luar biasa dan tidak dapat kembali ke bentuk semula (Winarno, 2002). Gelatinisasi juga disebut sebagai peristiwa koagulasi koloid dengan ikatan rantai polimer atau penyerapan zat terlarut yang membentuk jaringan tiga dimensi yang tidak terputus sehingga dapat mengakibatkan terperangkapnya air dan terhentinya aliran zat cair yang ada di sekelilingnya kemudian mengalami proses pengorientasian partikel (Meyer, 1973). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Suhu gelatinisasi adalah suhu pada saat granula pati pecah. Suhu gelatinisasi berbeda–beda bagi tiap jenis pati dan merupakan suatu kisaran. Dengan viskometer suhu gelatinisasi dapat ditentukan, misalnya pada jagung 62–700C, beras 68-780C gandum 54,5–640C, kentang 58–660C, dan tapioka 52– 640C (Winarno, 2002).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dengan adanya gelatinisasi, terjadi juga perubahan viskositas pati. Viskositas adalah resistansi suatu cairan terhadap alirannya. Pemanasan yang semakin lama akan mengakibatkan viskositasnya semakin tinggi.<br />
Proses gelatinisasi dipengaruhi beberapa hal, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1. asal pati : meliputi ukuran granula & kandungan amilosa/ amilopektin pati masing-masing bahan, granula ubi kayu berukuran 5-35 mikron dan terdiri dari amilosa 20% dan amolipektin 80% (Meyer, 1973)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2. pH larutan dan suhu air yang ditambahkan : pH optimum 4-7. bila pH terlalu tinggi pembentukan gel cepat tetapi cepat turun lagi. Jika terlalu rendah pembentukan gel lambat. Untuk airnya jika tidak tepat maka tidak terjadi gelatinisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3. konsentrasi pati : makin kental suatu larutan, maka suhu gelatinisasi makin lama tercapai. Konsentrasi terbaik untuk pembentukan gel adalah 20%.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">4. penambahan gula : gula akan menurunkan kekentalan dengan mengikat air sehingga suhu gelatinisasi makin tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">5. perlakuan mekanis, seperti pengadukan mempercepat terjadinya suhu gelatinisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">6. adanya konstituen organik & anorganik : lipida mampu mempengaruhi suhu gelatinisasi dengan menyelubungi granula pati sehingga menghambat penetrasi air dan amilosa sulit larut yang menyebabkan gel sulit terbentuk. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7. tinggi suhu dan lama pemanasan (Winarno, 1992).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">B. Tinjauan Bahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1. Glukosa </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Glukosa memiliki tingkat rasa manis hanya 0,74 kali tingkat manis sukrosa. Glukosa juga dikenal sebagai D-glukosa, Dextrosa, Glucolin, Dextropur, gula darah, gula anggur, dan gula sirup jagung (Sudarmadji, 1982).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Glukosa adalah suatu aldosa yang sering disebut dengan dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya polarisasi ke arah kanan. Glukosa adalah monosakarida yang termasuk dalam golongan heksosa yaitu monosakarida dengan rantai 6 atom karbon sebagai rantai penyusunnya. Glukosa mampu mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti ferisianida, hidrogen peroksida atau ion kupri dalam larutan Benedict sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi (Lehninger, 1982).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2. Tepung Tapioka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tapioka dihasilkan dari ubi kayu yang menghasilkan umbi setelah tanaman berumur 6 bulan. Menurut Swingkels (1985) pengolahan tapioka terdiri dari pencucian ubi kayu yang telah dikupas kemudian diparut. Parutan ubi kayu lalu bersama dengan air disaring untuk dipisahkan bubur pati dan komponen berserat. Bubur pati tersebut masih mengandung komponen seperti gula, protein, asam dan garam serta serat lembut. Untuk memisahkan komponen tersebut digunakan separator sentrifugal atau dengan saringan lembut. Tapioka murni kemudian dicuci dan dikeringkan. Tapioka ini mempunyai sifat seperti pati berviskositas tinggi, gel tenbus cahaya dan bertekstur lunak, cukup stabil terhadap retrogradasi dan mempunyai resistensi yang tidak baik terhadap tekanan (Howling, 1980). Menurut Radley (1967) tapioka ini dapat digunakan untuk industri perekat atau lem, pelapis kayu,pembuatan tali, pelapis kertas, industri tekstil dan laundry.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Komposisinya:<br />
<br />
Komponen Kadar<br />
Kalori 364 kal<br />
Protein 7,0 g<br />
Lemak 0,51 g<br />
Hidrat arang 80 g<br />
Kalsium 5 mg<br />
Fosfor 140 mg<br />
Besi 0,8 mg<br />
Vitamin A 0 SI<br />
Vitamin B1 0,12 mg<br />
Vitamin C 0 mg<br />
Air 12 g<br />
b.d.d 100 %<br />
<br />
(Anonim, 1972) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3. Tepung Maizena :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Maizena merupakan pati jagung. Tepung maizena ini merupakan hasil penggilingan jagung (Zea mays). Secara basah mudah dipisahkan dari serat, minyak serta gluten.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Komposisinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
Komponen Kadar<br />
Kalori kal<br />
Protein 0,4 g<br />
Lemak 0,1 g<br />
Hidrat arang g<br />
Kalsium mg<br />
Fosfor mg<br />
Besi mg<br />
Vitamin A 0 SI<br />
Vitamin B1 mg<br />
Vitamin C 0 mg<br />
Air 12 g<br />
b.d.d 100 %<br />
(Anonim, 1972).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">4. Sukrosa :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sukrosa merupakan gula yang paling luas tersebar di alam, dengan kadar berkisar dari 0,1-25% dari bahan segar. Buah matang, khususnya tinggi kandungan sukrosanya. Sukrosa tersusun dari D-glukosa dan D-fruktosa 2)-glikosidik yang juga dapat disebut ikatan</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 14pt; line-height: 150%;">®</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">-(1</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">dengan ikatan 1)-glikosidik. Sukrosa bukan gula reduktif karena gugus OH bebas</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 14pt; line-height: 150%;">®</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">-(2</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> pada glukosa dan fruktosa telah berikatan. Hidrolisa sukrosa oleh asam menghasilkan campuran equimolar glukosa dan fruktosa. Produk hidrolisa sukrosa umumnya dinamakan gula invert. Istilah ini muncul dari berubahnya rotasi spesifik sukrosa yang putar kanan menjadi rotasi spesifik campuran equimolar glukosa+fruktosa yang putar kiri (Sudarmanto, 2000).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sukrosa merupakan oligosakarida yang mempunyai peran penting dalam pengolahan pangan dan banyak terdapat pada tebu, bit dan kelapa kopyor. Untuk industri-industri makanan biasanya digunakan sukrosa dalam bentuk kristal halus atau kasar dan dalam jumlah banyak dipergunakan dalam bentuk cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan sirup sukrosa dilarutkan dalam air dan dipanaskan sebagian sukrosa akan terurai menjadi glikosa dan fruktosa yang disebut gula invert. Inversi sukrosa terjadi dalam suasana asam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">5. Maltosa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa diperoleh dari hidrolisis pati oleh beta-amilase dan termasuk gula reduksi karena memiliki gugus reduksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">6. HCl </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Merupakan asam kuat yang berfungsi sebagai katalisator. Berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7. NaOH</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Merupakan pemberi suasana alkalis sehingga dapat mempengaruhi warna larutan sukrosa, maltosa, dan glukosa. Larutan NaOH mampu menghirolisa glukosa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8. Reagen benedict</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">reagen benedict merupakan reagen yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gugus reduksi pada sakarida.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">9. Larutan iod</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">larutan iod digunakan untuk memberi warna pada granula-granula pati sehingga dapat lebih mudah untuk diamati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">10. Aquadest</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Merupakan air suling yang didestilasi ulang. Biasanya digunakan sebagai pengenceran</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">11. Air suling</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Air suling merupakan air hasil penyulingan tanpa didestilasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">12. NaHCO3 kristal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Merupakan salah satu garam yang mampu memberi suasana sedikit basa sehingga larutan benedict dapat bekerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">
A. ALAT <br />
1. tabung reaksi (21)<br />
2. pipet ukur 1 ml & 10 ml (3)<br />
3. pipet ukur 100 ml (1)<br />
4. gelas beker (4)<br />
5. mikroskop (1)<br />
6. gelas obyek dan penutup (4)<br />
7. pipet tetes (2)<br />
8. pengaduk (1)<br />
9. sendok the (2)<br />
10. thermometer (1)<br />
11. pemanas air (2)<br />
12. test plate (1)<br />
13. pH meter (1)<br />
14. Serbet(1)<br />
B. BAHAN<br />
1. larutan sukrosa 5%<br />
2. larutan glukosa 0,1M<br />
3. tepung tapioca<br />
4. tepung maizena<br />
5. air kapur<br />
6. larutan HCl 0,1N<br />
7. larutan NaOH 0,1N<br />
8. kristal NaHCO3<br />
9. reagen benedict<br />
10. larutan iodine encer<br />
11. aquadest suhu kamar, 600C, 750C, 1000C<br />
12. air suling<br />
<br />
C. CARA KERJA<br />
1. Pengaruh asam dan alkali terhadap sakarosa <br />
Larutan sakarosa 5% <br />
2. pengaruh asam dan alkali terhadap maltosa<br />
Larutan maltosa 5% <br />
3. Pengaruh asam dan alkali terhadap glukosa <br />
Larutan glukosa 0,1 N<br />
4. Gelatinisasi pati<br />
Pati (tapioka dan maizena)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">IV. HIPOTESIS</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">
1. Sakarosa stabil dalam kondisi sedikit alkalis dan kondisi netral tetapi tidak stabil atau mengalami hidrolisis menjadi monomer-monomernya yaitu glukosa dan fruktosa dalam suasana asam. <br />
2. Glukosa stabil dalam kondisi sedikit asam dan netral tetapi akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis dalam suasana alkalis dan pemanasan.<br />
3. Maltosa stabil pada kondisi sedikit asam dan tidak stabil setelah pemanasan kedua akibat penambahan benedict.<br />
4. Suhu gelatinisasi pati pada tepung tapioca terjadi pada suhu 52-64oC, sedangkan tepung maizena terjadi pada suhu 62-70oC. Perbedaan suhu gelatinisasi ini dipengaruhi oleh perbedaan komposisi amilosa dan amilopektin, perbedaan besar granula, dan perbedaan bentuk granula dari masing-masing tepung. <br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">V. PEMBAHASAN</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">
1. Pengaruh asam dan alkali terhadap sukrosa dan maltosa<br />
<br />
perlakuan Pemanasan 1 Pemanasan 2 <br />
sebelum Sesudah sebelum sesudah<br />
Sukrosa+air kapur Pth bening Pth bening Biru Biru<br />
Sukrosa+HCl 0,1 N Pth bening Pth bening Biru Mrh bata<br />
Sukrosa+aquades Pth bening Pth bening Biru Biru<br />
Kontrol Biru Biru - -<br />
Maltosa+air kapur Kng bening Kng bening Biru Mrh bata, E<br />
Maltosa+HCl 0,1 N Kng bening Kng bening Biru Mrh bata, E<br />
Maltosa+aquades Kng bening Kng bening Biru Mrh bata, E<br />
Control biru Mrh bata, E - -<br />
<br />
Ket : pth bening = putih bening<br />
Kng bening=kuning bening<br />
Mrh bata=merah bata<br />
E = endapan<br />
<br />
Pada percoobaan kali ini kita bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam dan alkali terhadap sukrosa dan maltosa. Percobaan dilakukan dengan prinsip penambahan tiga larutan yang memiliki tingkat keasaman yang berbeda (asam, basa, dan netral). Suasana asam diwakilkan dengan penambahan HCl 0,1 N, suasana basa deiwakilkan dengan penambahan air kapur, dan suasana netral diwakilkan dengan penambahan aquadest. Selain itu, juga dilakukan pemanasan dua tahap dan uji benedict. Uji benedict ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gugus reduksi pada sukrosa dan maltosa. Gugus reduksi ini mempunyai daya untuk mereduksi. Kemampuan ini disebabkan karena kandungan gugus reduktif yang mempunyai batasan yaitu gugus -OH bebas yang terikat pada atom C hemiasetal. Menurut Sudarmadji (2003), Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam kuprisulfat, Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah bata dari kuprooksida. Jadi kriteria untuk reaksi positif adalah terbentuknya endapan kuprooksida dengan warna merah bata.<br />
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengambil 2 ml larutan sakarosa 5% dan maltosa 5 % dimasukkan dalam tiga tabung reaksi. Larutan maltosa dimasukkann kedalam 3 tabung reaksi dan larutan sukrosa juga dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi yang berbeda. Kemudian pada tabung reaksi 1 ditambahkan 5 ml air kapur untuk mengetahui pengaruh basa terhadap sifat reduktif dari sakarosa, pada tabung reaksi 2 ditambahkan 5 ml HCl 0,1 N yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam terhadap perubahan sifat sakarosa dan maltosa dari gula non reduksi yang dapat terhirolisis menjadi gula reduksi yaitu glukosa dan fruktosa, dan pada tabung reaksi 3 ditambahkan 5 ml aquadest. Ambil satu tabung reaksi (tabung reaksi 4) dan isi dengan sukrosa dan maltosa (masing-masing 2 ml) dan tambahkan benedict. Tabung rekasi keempat ini sebagai control/pembanding. <br />
Setelah itu keempat tabung didihkan selama 2-3 menit di atas api. Pemanasan I ini ditujukan untuk mempercepat reaksi antara sakarosa dengan basa (air kapur), asam (HCl), dan aquades, serta untuk mempercepat terjadinya reaksi hidrolisa sakarosa dengan HCl tanpa merusak molekul gula menjadi monosakarida penyusunnya yaitu glukosa dan fruktosa (Tranggono, 1987). <br />
Setelah pemanasan pertama, amati perubahan warnanya. Setelah pemanasan 1 ini tidak tampak perubahan warna. Pada tabung ke4 (control) tidak terjadi perubahan warna juga. Tidak adanya perubahan warna menunjukkan bahwa penambahan alkali dan asam belum mampu menghidrolisis sukrosa dan maltosa. Pemanasan 1 hanya berfungsi sebagai peregang ikatan antar monosakarida-monosakarida pada sukrosa dan maltosa namun belum bisa menghidrolisa sempurna sukrosa dan maltosa.<br />
Langkah berikutnya adalah menambahkan NaHCO3 kristal pada tabung rekasi kedua. Penambahan ini bertujuan untuk memberikan suasana sedikit basa. Pada suasana yang sedikit basa, benedict mampu bekerja secara maksimal. Benedict tidak dapat bekerja dengan baik pada kondisi asam. Tujuan penambahan benedict adalah untuk mengetahui ada tidakny agugus reduksi pada sukrosa dan maltosa sehingga dapat diketahui apakah terjadi hidrolisis atau tidak dengan penambahan larutan yang berbeda tingkat keasamannya.<br />
Setelah ditambahkan NaHCO3 kristal, masing-masing tabung (kecuali tabung 4) diambil 2 ml. kemudian tambahkan benedict sebanyak 3 ml. Penambahan benedict mengakibatkan ketiga tabung reaksi (sukrosa dan maltosa) berwarna biru. <br />
Sisa sukrosa dan maltosa pada tabung reaksi ke2 ditambahkan air kapur. Penambahan air kapur ini tidak mempengaruhi warna pada sukrosa dan maltosa setelah ditambah HCl. Kemudian dipanaskan dan amati perubahan warnanya. Setelah diamati, ternyata tidak terjadi perubahan warna namun terdapat endapan. Hal ini disebabkan karena Ca pada air kapur menyebabkan terbentuknya endapan. Endapan juga disebabkan karena terdapatnya garam-garam yang sukar larut yang berasal dari larutan benedict. Endapan juga disebabkan karena terdapatnya garam-garam yang sukar larut yang berasal dari larutan benedict.<br />
Ketiga tabung pada sukrosa dan tiga tabung pada maltosa dipanaskan kembali (pemanasan 2). Lalu amati perubahan warnanya. Pada ketiga tabung sukrosa, tabung ke2 berubah warnanya menjadi merah bata. Hal tersebut menunjukkan hasil yang positif terhadap uji benedict. Perubahan warna dan endapan merah bata yang terbentuk, terjadi karena adanya peristiwa hidrolisis sakarosa sebagai gula non-reduktif menjadi gula reduksi (glukosa dan fruktosa) yang akan mereduksi ion logam cuprioksida (CuO) menjadi cuprooksida (Cu2O). <br />
Mekanisme reaksi hidrolisis sakarosa menjadi fruktosa dan glukosa adalah sebagai berikut:<br />
C12 H22O11 + H2O6 C6H12O6 + C6H12O6<br />
Sukrosa Fruktosa glukosa <br />
(Sudarmadji, 2003)<br />
<br />
<br />
Sedangkan tabung 1 pada sukrosa tidak mengalami perubahan warna (tetap biru). sukrosa dalam suasana alkali bersifat stabil, tidak terhidrolisa. Jika sukrosa berada dalam keadaan alkalis, maka sukrosa akan memberikan hasil yang negatif pada uji Benedict. Larutan alkalis tidak mampu menghidrolisis ikatan glikosidik dalam sakarosa sehingga sakarosa tetap memiliki sifat non-reduksi. Dalam hal ini, larutan Benedict yang ditambahkan tidak tereduksi dan warna larutannya tetap, meskipun sudah dipanaskan (Soeharsono, 1978).<br />
Tabung ketiga tidak mengalami perubahan warna (teteap biru). Secara umum, penambahan aquadest ke dalam larutan sakarosa berfungsi untuk menunjukkan sifat sakarosa dalam pH netral yaitu dalam kisaran pH aquadest antara 6 sampai 7. Pada pH netral sakarosa relatif stabil karena tidak terjadi perubahan warna pada saat sebelum dan sesudah pemanasan kedua serta penambahan larutan Benedict.<br />
Pada ketiga tabung maltosa, semua tabung mengalami perubahan warna menjadi merah bata dan terdapat endapan. Intensitas warna pada ketiga tabung maltosa berbeda-beda. Tabung kedua memiliki intensitas warna yang paling tinggi, kemudian berturut-turut tabung pertama lalu tabung ketiga (intensitas warna paling rendah).<br />
Perubahan warna pada ketiga tabung maltosa ini disebabkan karena maltosa telah terhidrolisis menjadi monomer-monomernya yaitu 2 monomer glukosa. Maltosa memiliki gugus reduksi sehingga dapat terhidrolisis. Adanya endapan karena masih terdapatnya garam-garam yang tidak larut yang berasal dari larutan benedict. Perbedaan intensitas warna disebabkan karena larutan benedict dapat bekerja paling efektif pada suasana sedikit basa, sedangkan pada suasana alkali kurang efektif begitu juga pada suasana netral sehingga warna pada tabung 1 dan 3 kurang pekat.<br />
Percobaan untuk mengetahui pengaruh asam dan alkali terhadap maltosa dilakukan melalui tahap-tahap yang sama pada percobaan yang dilakukan pada sukrosa. <br />
<br />
2. pengaruh asam dan alkali terhadap glukosa<br />
Perlakuan Pemanasan<br />
Sebelum Sesudah<br />
Glukosa+ NaOH 0,1 N Putih bening Kuning bening<br />
Glukosa + HCl 0,1N Putih bening Putih bening<br />
Glukosa + aquadest Putih bening Putih bening<br />
<br />
Percobaan kedua ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam dan alkali terhadap glukosa. Prinsip kerja percobaan ini adalah mereaksikan glukosa dengan larutan NaOH 0,1 N untuk mengetahui pengaruh basa (alkali), dengan larutan HCl 0,1 N untuk mengetahui pengaruh asam, dan dengan aquades sebagai larutan netral atau pembanding.<br />
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil larutan glukosa 0,1 N dan dimasukkan dalam 3 tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml. Tabung reaksi 1 ditambah dengan NaOH 0,1 N untuk mengetahui pengaruh alkali terhadap glukosa, tabung reaksi 2 ditambah dengan HCl 0,1 N untuk mengetahui pengaruh asam terhadap glukosa, dan pada tabung reaksi 3 ditambahkan aquades (pemberi suasana netral sebagai pembanding atau kontrol. Masing-masing tabung reaksi tersebut dipanaskan diatas kompor spiritus sampai mendidih selama 2-3 menit dan diamati perubahan warna yang terjadi. <br />
Tabung pertama (ditambah NaOH) mengalami perubahan warna yaitu menjadi kuning bening. Hal ini disebabkan karena penambahan basa mengakibatkan terjadinya dekomposisi dan karamelisasi (pencoklatan enzimatis). Glukosa tidak stabil pada suasana basa. Karamelisasi merupakan peristiwa pencoklatan non enzimatis pada senyawa gula. Proses ini terjadi adanya degradasi gula tanpa adanya enzim. Proses karamelisasi inilah yang menyebabkan terjadinya warna kuning pada percobaan diatas. Warna kuning ditimbulkan karena gula mengalami karamelisasi dengan adanya alkali (Tranggono, 1987).<br />
Reaksi karamelisasi terjadi sebagai berikut :<br />
(OH)<br />
C6H12O6 C125H188O80<br />
Glukosa Caramelin/Humin (DeMann, 1997)<br />
<br />
Menurut Soeharsono (1978), larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis (karamelisasi) bila dipanaskan dalam suasana basa (Soeharsono, 1978).<br />
Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Sudarmanto (2000), yaitu bahwa pada pH diatas 4, dalam suasana alkali, glukosa siklik akan berubah kebentuk cincin terbuka yang mengandung gugus karbonil dan selanjutnya akan mengalami keseimbangan antara bentuk keto dan enolnya, yang disebut enolisasi. Enolasi pada glukosa menyebabkan terbentuknya keseimbangan antara campuran glukosa, fruktosa, dan manosa dengan enediol sebagai senyawa antara. Warna kuning kecoklatan yang terjadi merupakan akibat dari terbentuknya keempat senyawa diatas (Sudarmanto, 2000). <br />
Pada tabung reaksi 2 (telah ditambah HCl 0,1 N) tidak terjadi perubahan warna karena glukosa stabil pada kondisi asam. HCl tidak mampu menghidrolisis glukosa. Pada pH 3-4 kebanyakan gula reduksi stabil (Fenema, 1976). <br />
Pada tabung reaksi ketiga, tidak terjadi perubahan warna. Sebelum pemanasan, larutan berwarna putih bening dan setelah pemanasan berwarna putih bening. Aquadest bersifat netral sehingga tidak dapat menghidrolisa glukosa walaupun disertai pemanasan. Aquadest hanya berfungsi sebagai pelarut.<br />
3. Gelatinisasi terhadap tepung tapioca dan tepung maizena </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><br />
Tapioca <br />
Suhu 60 oC Suhu 70 oC Suhu 100 oC<br />
Perbesaran 45 x 10 45 x 10 45 x 10 45 x 10<br />
Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat<br />
Ukuran kecil Bertambah kecil Bertambah besar pecah<br />
Warna Biru Biru tua Biru tua Biru pudar<br />
Waktu pengosongan 13,90 detik 13,21 detik 14,93 detik 13,40 detik<br />
<br />
Maizena<br />
Suhu 60 oC Suhu 70 oC Suhu 100 oC<br />
Perbesaran 45 x 10 45 x 10 45 x 10 45 x 10<br />
Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat<br />
Ukuran kecil Bertambah kecil Bertambah besar pecah<br />
Warna Ungu Ungu tua Ungu tua Ungu muda<br />
Waktu pengosongan 13,32 detik 13,64 detik 13,34 detik 13,81 detik<br />
<br />
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui suhu gelatinisasi pada tepung tapioca dan tepung maizena. . Gel merupakan jaringan tiga dimensi yang bersifat agak padat dan medium terdispersinya terkurung di dalamnya (Meyer, 1973). Pembentukan gel disebut gelatinisasi yaitu peristiwa dimana granula pati mengalami pembengkakan luar biasa karena menyerap air yang banyak dan menyebabkan pecahnya granula pati yang bersifat tidak dapat kembali ke keadaan semula atau biasa disebut irreversible. Suhu pada saat granula pati ini pecah desebut suhu gelatinisasi (winarno, 2002).<br />
Bentuk granula pati tepung maizena lebih kecil sedangkan pada tepung tapioca terlihat lebih lonjong. Langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah mengambil tepung tapioka dan tepung maizena dan dimasukkan ke dalam 4 gelas beker 100 ml, masing-masing sebanyak ½ sendok teh. Kemudian ditambah dengan air suling sampai terbentuk pasta. Sambil diaduk, pada gelas pertama ditambahkan air suhu kamar, gelas kedua ditambahkan air suhu 60oC, gelas ketiga ditambahkan air suhu 70oC, dan pada gelas keempat ditambahkan air mendidih, masing-masing sebanyak 50 ml. Setelah itu masing-masing dibuat preparat dan ditambahkan larutan iodine encer dan ditutup dengan gelas preparat. Lalu diamati dengan mikroskop dan dibuat gambar tiap preparat serta dibandingkan. <br />
Penambahan air suling dimaksudkan untuk membengkakkan granula pati. Kemudian diaduk agar air suling dapat tercampur dan membentuk pasta. Pembentukan pasta dimaksudkan untuk mempermudah pelarutan pati dalam air berbagai suhu sehingga tidak terjadi penggumpalan karena granula pati telah terhidrasi dan granulanya lebih homogen sehingga dapat mempercepat pemecahan granula dalam mengamati suhu gelatinisasi pati dari tepung tapioka dan tepung maizena. <br />
Pada gelas 1 ditambahkan 50 ml air suhu kamar, gelas ke2 ditambah dengan 50 ml air 600C, gelas 3 ditambah dengan air 50 ml suhu 750C, dan gelas 4 ditambah dengan air 50 ml suhu 1000C. Tujuan ditambahkannya air dalam berbagai suhu adalah untuk mengetahui besarnya pembengkakan granula pati pada tiap-tiap kondisi air yang ditambahkan sekaligus untuk mengetahui suhu gelatinisasi dari masing-masing pati. Penambahan air panas akan menyebabkan granula pati mengalami peningkatan volume menjadi lebih besar. Peningkatan volume C</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 14pt; line-height: 150%;">°</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">granula pati yang terjadi di dalam air pada suhu antara 55-65 merupakan pembengkakan yang sesungguhnya dapat kembali pada kondisi semula (Winarno, 2002). Pengadukan yang dilakukan dimaksudkan agar campuran menjadi homogen.<br />
Buat preparat untuk tepung tapioca dan maizena dengan menambahkan larutan iodine encer. Fungsi penambahan larutan iodin adalah untuk mempermudah pengamatan terhadap granula pati. Struktur pati yang berbentuk spiral akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna biru atau ungu. Tetapi bila pati dipanaskan, spiral akan meregang dan molekul-molekul iodin akan terlepas sehingga warna biru atau ungu akan hilang (Winarno, 2002). Untuk itu, pada suhu 1000C, warna ungu pada granula maizena dan warna biru pada granula tapioca makin pudar. Granula yang pecah memiliki daya serap warna yang lebih rendah. <br />
Pada granula tapioca dan maizena yang ditambah deengan air suhu kamar, memiliki bentuk granula yang utuh (mantap), warna ungu, granula-granulanya kecil (belum mengalami pebengkakan). Sedangkan granula pati yang ditambah dengan air suhu 600C bertambah kecil dan warna ungu/birunya semakin kuat, bentuknya bulat namun sedikit tidak utuh, waktu pengosongannya semaikn cepat (pada tapioca) dan semakin lambat (pada maizena). Ukuran granula bertambah kecil karena granula mengalami penigkatan energi kinetic sehingga saling mendeesak satu sama lain sehingga sedikit yang terperangkap dalam granula keluar sehingga terjadi penurunan volume. Hal ini menyimpang dari dasar teori. Hali ni disebabkan karena proses pengadukan yang kurang sempurna. Warna yang semakin pekat disebabkan karena air yang keluar dari granula mengakibatkan iod semakin mudah masuk kedalam granula dan warnanya menjadi semakin pekat. <br />
Bentuk granula pati pada tapioca dan maizena yang telah ditambah air suhu 800C semakin membesar. Granula patinya memiliki daya kemampuan untuk menyerap air. Pada suhu 600C, granula pati tidak mampu menerap air (ukuran granulanya semakin kecil). Pada suhu 800C, warnanya ungu tua/biru tua. Bentuk granula pati spiral akan mengikat iod. Menurut teori, suhu semakin tinggi akan mengakibatkan warna pada granula pati akan semakin pudar. Namun, percobaan yang dilakukan justru sebaliknya, warna semakin kuat. Hal ini disebabkan karena granula masih berbentuk spiral. Suhu 800C tidak dapat meregangkann bentuk spiral ini sehingga warna masih terikat kuat. Bentuk spiral yang tidak dapat diregangkan ini disebabkan karena proses pengadukan yang kurang baik sehingga air yang bersuhu 800C itu tidak dapat tercampur merata dengan baik.<br />
Granula pati pada tapioca dan maizena yang telah ditambah air suhu 1000C mulai pecah namunn pada pengamatan tidak terlihat granulanya pecah. Hal ini disebabkan karena granulanya telah lama mengalami perpecahan namun pengamat tidak melihat. Sehingga yang terlihat oleh pengamat adalah butiran yang merupakan hasil perpecahan granula. Warrnanya semakin pudar karena granula yang pecah memiliki daya serap warna yang rendah.<br />
Waktu pengosongan tapioca dan maizena pada suhu yang semakin tinggi seharusnya semakin besar pula, namun percobaan yang dilakukan menyimpang. Pada tapioca, pada suhu 600C waktu pengosongan turun, pada suhu 800C mengalami kenaikan, dan mengalami penurunan pada suhu 1000C. penyimpangan ini terjadi karena kesalahan perhitungan atau disebabkan karena granula pati yang digunakan telah mengalami penurunan kemampuan untuk menyerap air. Pada maizena, waktu pengosongan mengalami kenaikan pada suhu 600C, dan turun pada suhu 800C, dan naik pada suhu 1000C. Kenaikan waktu pengosongan pada suhu 100 C lebih kecil dari pada kenaikan pada suhu 60 C. Hal ini juga menyimpang dari dasar teori. Penyimpangan ini disebabkan karena kesalahan dalam perhitungan atau karena proses pengadukan yang kurang baik sehingga berpengaruh terhadap viskositas. Pada percobaan ini suhu gelatinisasi tapioca dan maizena sekitar 80-1000 C (menyimpang dari dasar teori). <br />
Suhu yang semakin tinggi akan meningkatkan energi kinetic molekul-molekul air sehingga air dapat masuk kedalam granula dan volume granula semakin besar. Semakin besarnya volume granula menyebabkan garnula satu dengan yang lain menjadi lebih dekat (kerapatan granula) sehingga gesekan antar granula dalam larutan tapioca dan maizena makin besar. Gaya gesek yang semakin besar tersebut menyebabkan viskositasnya semakin besar. Dalam percobaan ini mengalami penyimpangan sehingga belum mmampu menunjukkan pengaruuh suhu gelatinisasi terhadap viskositas sesuia dengan teori<br />
<br />
VI. KESIMPULAN<br />
1. Sukrosa relative stabil terhadap alkali sedangkan pada koondisi asam akan mengalami hidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa.<br />
2. Maltosa tidak stabil pada koondisi asam, basa, dan netral sehingga mudah terhidrolisis menjadi 2 monomer glukosa.<br />
3. Glukosa tidak stabil pada kondisi basa dan stabil pada kondisi asam dan netral<br />
4. Kisaran suhu gelatinisaasi pada tapioca dan maizena adalah 80-1000C<br />
5. Percobaan ini belum mampu membuktikan atau menerangkan pengaruh suhu gelatinisasi terhadap viskositas sesuai dengan dasar teori.<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">
DAFTAR PUSTAKA</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">
<br />
Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.<br />
<br />
Anonim, 1972. Daftar Komposi Bahan Makanan. Bhratara, Jakarta.<br />
<br />
Basuki, Adil, Purwiyatno dan Tien R.M., 1988. Teknologi dan Pemanfaatan Ekstruksi. PAU ITB, Bandung.<br />
De Mann, J., 1997. Kimia Makanan. Penerbit ITB, Bandung.<br />
<br />
Fennema, O.W., 1976. Principle of Food Science, part I, Food Chemistry Marcel Dekker Inc. New York Inc. Bascl.<br />
<br />
Lehninger, 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta.<br />
<br />
Meyer, L.H., 1973. Food Chemistry. Reinhold Publishing Corporation, New York.<br />
<br />
Muljohardjo, M., 1987. Analisa Pati dan Produk Pati. PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.<br />
<br />
Radley, 1967, Standard Specifications & Quality Requirement for Processed Cassava Products, Tropical Products Institute, London.<br />
<br />
Soeharsono, 1978. Petunjuk Praktikum Biokimia. PAU Pangan dan Gizi, UGM Yogyakarta.<br />
<br />
Sudarmadji, Slamet, 1982. Bahan-Bahan Pemanis. Agritech, Yogyakarta.<br />
<br />
Sudarmadji, Slamet dkk., 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.<br />
<br />
Sudarmadji, Slamet dkk., 2003. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.<br />
<br />
Sudarmanto, S.,dkk., 2000. Kimia Hasil Pertanian. FTP UGM, Yogyakarta.<br />
<br />
Swinkles, J.J., 1985. Sources of Starch. Its Chemistry and Phisic. In : Benum GMA and Roels.<br />
<br />
Tranggono,dkk., 1987. Kimia Pangan. PAU Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.<br />
<br />
Winarno, F.G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.<br />
<br />
Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.<br />
<br />
LAMPIRAN <br />
<br />
JAWABAN PERTANYAAN<br />
1. Perbandingan konsentrasi fraksi amilosa dan amilopektin dapat berpengaruh pada gelatinisasi. Struktur amilosa lurus dan ikatannya merupakan ikatan alfa-1,4-glikosidik. Struktur yang lurus merupakan ikatan yang kuat sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk memutus atau meregangkan ikatan tersebut. Energi yang besar diperoleh dari pemanasan. Semakin besar konsentrasi fraksi amilosa dapat menaikkan suhu gelatinisasi. Sedangkan amilopektin memiliki struktur yang ebrcabang sehingga dibutuhkan energi yang tidak terlalu besar untuk meregangakan atau memutus ikatannya (ikatan alfa-1,6-glikosidik). Penambahan konsentrasi fraksi amilopektin dapat menaikkan suhhu gelatinisasi walaupun tidak setinggi suhu gelatinisasi pada amilosa (pada konsentrasi fraksi yang sama).<br />
2. Fungsi kita mengetahui suhu gelatinisasi adalah kita mampu memperlakukan suatu produk (pati) dengan suhuu gelatinisaasi tertentu. Misalnya suatu pati dengan suhu gelatinisasi 560C. tentunya kita harus memanaskan pati tersebut hingga suhu 560C. Pada suhu tersebut terjadi gelatinisasi yang maksimal sehingga bila pati tersebut dipanaskan dengan suhu yang kurang dari sehu tersebut, maka tidak akan didapatkan produk yang baik. Akan dihasilkan pati yang masih lembek dan berair. Dengan suhu gelatinisasi yang berbeda, maka produk (pati) harus diperlakukan dengan cara yang berbeda pula.<br />
Aplikasi tentang pengetahuan suhu gelatinisasi :<br />
- Pembuatan produk (agar-agar) yang cepat pembentukan gelnya sehingga waktu untuk memasaknya lebih efisien.<br />
- Pembuatan produk tepung terigu dengan kualitas yang baik.<br />
- Pembuatan produk tepung maizena dan tapioca<br />
- Pengemasan produk tepung (yang mengandung pati) sehingga kemasan yang dihasilkan kedap air sehingga granula patinya (bahan higroskopis) tidak menyerap air. Selain itu, juga dapat diaplikasikan pada pembuatan kemasan yang tidak mudah menyerap panas.</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-26595941533760645922011-03-23T16:37:00.000+07:002011-11-13T10:58:42.319+07:00BAHAN PEMBUATAN NUKLIR<div dir="ltr" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: left;" trbidi="on">
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvWRv8SWn_f5xoo-REXSvBLzsKfbTFl6r3ZMwqFQv6OUz74GPK_PeB1d0kKRf8DUEvokWi_PgFf5X1eboNzcfMawEcT_ZjO7LMBWTUpy4ZAUhEdEgHWZyJ3oc3RMuHNdpO79R5T_3lWr-/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvWRv8SWn_f5xoo-REXSvBLzsKfbTFl6r3ZMwqFQv6OUz74GPK_PeB1d0kKRf8DUEvokWi_PgFf5X1eboNzcfMawEcT_ZjO7LMBWTUpy4ZAUhEdEgHWZyJ3oc3RMuHNdpO79R5T_3lWr-/s1600/a.jpg" /></a></div>
<b><span style="font-size: 12pt;"> </span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt;">Deuterium</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Deuterium disebut juga <i>Hidrogen-2</i>, atau hidrogen berat (simbol ditulis D atau <sup>2</sup>H) merupakan salah satu daripada tiga bentuk <u>isotop</u> <u>hidrogen</u> yang terdiri daripada <u>protium</u>, deuterium, dan <u>tritium</u>. Deuterium merupakan <u>isotop stabil</u> dengan <u>kelimpahan alami</u> di <u>samudra</u> <u>Bumi</u> kira-kira satu dari 6500 <u>atom</u> hidrogen (~154 <u>PPM</u>). Dengan demikian deuterium merupakan 0.015% (0.030% berat) dari semua hidrogen yang terbentuk secara alami. <u>Inti</u> deuterium, disebut deuteron, mengandung satu <u>proton</u> dan satu <u>netron</u>, sementara inti hidrogen paling umum terdiri dari hanya satu proton dan tanpa netron. Nama isotop berasal dari bahasa Yunani, <i>deuteros</i> yang berarti "dua", untuk menunjukkan 2 partikel sub-atomik yang menyusun inti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Lambang kimia, keberadaan, dan sifat</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Sebagai sebuah isotop hidrogen, <u>lambang kimia</u> yang disetujui untuk deuterium adalah <sup>2</sup>H. Meskipun demikian, lambang tidak resmi, <b>D</b>, sering juga digunakan. Perbedaan signifikan pada <u>berat atom</u> relatif dibandingkan dengan protium murni (<sup>1</sup>H) mungkin adalah alasan mengapa lambang <b>D</b>, yang mirip lambang sebuah unsur, digunakan. Berat atom dari deuterium adalah 2,014 <u>amu</u>, sementara berat rata-rata hidrogen sebesar 1,007947 amu, dan protium 1,007825 amu. Pada unsur-unsur kimia yang lain, rasio berat isotop sangat tidak signifikan, yang menjelaskan mengapa tidak ada simbol isotop yang unik digunakan di tempat lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Secara alami, deuterium ditemukan dalam jumlah kecil sebagai <u>gas</u> deuterium, ditulis <sup>2</sup>H<sub>2</sub> atau D<sub>2</sub>, tetapi kebanyakan keberadaanya secara alami di <u>alam semesta</u> terikat dengan atom <sup>1</sup>H membentuk gas yang disebut hidrogen deuterida (HD atau <sup>1</sup>H<sup>2</sup>H).<u><sup>[1]</sup></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Deuteron memiliki spin +1, sehingga merupakan sebuah <u>boson</u>. Frekuensi <u>resonansi magnetik nuklir</u> (<i>NMR = Nuclear Magnetic Resonance</i>) dari deuterium berbeda secara signifikan dari hidrogen ringan yang biasa. <u>Spektroskopi inframerah</u> juga dengan mudah dapat membedakan banyak senyawa yang bersifat deuterium, karena perbedaan besar dalam frekuensi serapan inframerah dapat terlihat dalam vibrasi sebuah ikatan kimia yang mengandung deuterium, dibandingkan dengan yang mengandung hidrogen ringan. Kedua isotop stabil hidrogen tersebut juga bisa dibedakan dengan memakai <u>spektrometri massa</u>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Sifat-sifat fisik senyawa-senyawa deuterium dapat berbeda dari senyawa-senyawa hidrogen yang analog dengannya; sebagai contoh, D<sub>2</sub>O lebih <u>kental</u> daripada H<sub>2</sub>O.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Secara kimia, kelakuan deuterium sama dengan hidrogen biasa, tetapi ada perbedaan dalam energi ikat dan panjang senyawa isotop-isotop hidrogen berat yang lebih besar daripada perbedaan isotopik di unsur mana pun. Ikatan yang melibatkan deuterium dan tritium sedikit lebih kuat daripada ikatan serupa pada hidrogen ringan, dan perbedaan ini cukup untuk membuat perubahan signifikan di dalam reaksi-reaksi biologis (lihat <u>air berat</u>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Deuterium dapat menggantikan hidrogen normal dalam molekul air untuk membentuk air berat, yang 10,6% lebih padat daripada air biasa (es yang terbuat darinya akan tenggelam di air biasa). Air berat cukup beracun bagi organisme <u>eukariota</u>, dimana penggantian 25% air di dalam tubuh dengan air berat dapat menyebabkan masalah pembelahan sel dan kemandulan, 50% penggantian menyebabkan kematian yang disebabkan oleh sindrom sitotoksik (kegagalan sumsum tulang dan pelapisan gastrointestinal). Organisme <u>prokariota</u> masih mampu untuk bertahan dalam air berat murni (meskipun dengan pertumbuhan yang lambat). Konsumsi air berat bukan merupakan ancaman bagi manusia kecuali dalam jumlah yang sangat besar (melebihi 10 liter). Dosis kecil air berat (beberapa gram adalah jumlah yang sebanding dengan yang ada di dalam tubuh) secara rutin digunakan sebagai pelacak metabolis yang tak berbahaya bagi manusia dan binatang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Keberadaan deuterium di Bumi, di <u>Tata Surya</u> (sebagaimana yang telah dikonfirmasi oleh wahana-wahana keplanetan), dan pada <u>spektrum bintang</u>, adalah sebuah fakta penting di dalam <u>kosmologi</u>. Reaksi fusi nuklir dalam <u>bintang</u> yang menghancurkan deuterium, dan tidak ada proses alami penciptaan deuterium yang diketahui selain <u>nukleosintesis Big Bang</u>, yang bisa jadi telah memproduksi deuterium dalam kelimpahan yang teramati saat ini. Kelimpahan ini nampak sebagai fraksi hidrogen yang tidak berubah banyak dimanapun hidrogen ditemukan. Jadi, keberadaan deuterium adalah salah satu argumen yang mendukung teori <u>Big Bang</u>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<u><span style="font-size: 12pt;">Kanada</span></u><span style="font-size: 12pt;"> adalah negara terdepan dalam pengayaan deuterium dalam bentuk air berat. Kanada menggunakan air berat sebagai <u>moderator netron</u> untuk operasi <u>reaktor</u> model <u>reaktor CANDU</u>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="height: 167px; margin-left: -13px; margin-top: 30px; position: absolute; width: 249px; z-index: -2;"></span><b><span style="font-size: 14pt;">Plutonium(IV) oksida</span></b></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>Plutonium(IV) oksida</b> adalah senyawa kimia dengan rumus kimia PuO<sub>2</sub>. Padatan bertitik lebur tinggi ini merupakan senyawa utama plutonium. Warna senyawa bervariasi dari kuning sampai hijau zaitun tergantung pada metode produksi, temperatur, dan ukuran partikel.<sup>[1]</sup></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Plutonium(IV) oksida <b><u>Nama IUPAC</u></b> Plutonium(IV) oksida Nama lain Plutonium dioksida</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Identifikasi <u>Nomor CAS</u> [12059-95-9] Sifat <u>Rumus molekul</u> PuO<sub>2</sub> <u>Massa molar</u> 276,06 g/mol Penampilan Padatan kuning kecoklatan. <u>Densitas</u> 11,5 g/cm<sup>3</sup> <u>Titik leleh</u> ~2400 °C <u>Titik didih</u> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 12pt;">~2800 °C</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<u><span style="font-size: 12pt;">Kelarutan</span></u><span style="font-size: 12pt;"> dalam <u>air</u> tak larut Struktur <u>Struktur kristal</u> <u>Fluorit</u> (kubik), <i><u>cF12</u></i> <u>Grup ruang</u> Fm<u>3</u>m, No. 225 <u>Geometri<br />
koordinasi</u> Tetrahedral (O<sup>2–</sup>);<br />
kubik (Pu<sup>IV</sup>) Bahaya Bahaya utama <i>Radioaktif</i> <u>Titik nyala</u> Tak terbakar Senyawa terkait Senyawa terkait <u>Uranium(IV) oksida</u><br />
<u>Neptunium(IV) oksida</u><br />
<u>Amerisium(IV) oksida</u> </span><span style="font-size: 10pt;">Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku<br />
pada </span><u><span style="font-size: 10pt;">temperatur dan tekanan standar</span></u><span style="font-size: 10pt;"> (25°C, 100 kPa)</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<u><span style="font-size: 10pt;">Sangkalan dan referensi</span></u><span style="font-size: 10pt;"></span></div>
<h1>
<span style="font-size: large;"><span style="color: black;">Plutonium-239</span></span></h1>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>Plutonium-239</b> adalah isotop plutonium yang penting dan dihasilkan/ diproduksi melalui reaktor nuklir, yang memiliki waktu paruh 24110 tahun (atau 2,411 x 10<sup>4</sup> tahun).</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Plutonium-239 dan uranium-235 , digunakan sebagai bahan bakar (fisi nuklir), dalam reaktor nuklir dan bom nuklir.</div>
<h2>
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 14pt;">Produksi Plutonium-239</span></span><span style="font-size: 14pt;"></span></h2>
<h3>
<span class="mw-headline"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Reaktor neutron lambat</span></span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Dalam reaktor nuklir yang menghasilkan/ memproduksi plutonium, batangan-batangan uranium-238 digunakan sebagai sumber neutron lambat ( <i>thermal neutron</i> ), dan batangan-batangan uranium-238 lain-nya sebagai sasaran-nya.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Reaktor ini, butuh Air berat ( <b>Heavy water</b> ), yang mana penting, air berat tidak menyerap neutron, mendukung keberhasilan Uranium-238 dalam menangkap neutron lambat.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Reaktor ini, lebih murah, tidak menggunakan uranium-235, tetapi kurang efisien, uranium-238 lebih mudah untuk menangkap neutron cepat daripada menangkap neutron lambat.</div>
<h3>
<span class="mw-headline"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Reaktor neutron cepat</span></span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Dalam reaktor nuklir yang menghasilkan/ memproduksi plutonium, batangan-batangan uranium-235 digunakan sebagai sumber neutron cepat, dan batangan-batangan uranium-238 sebagai sasaran-nya.</div>
<br />
Air biasa ( <b>H<sub>2O</sub> <sub>),</sub></b><b><sub><span style="font-size: 18pt;"> </span></sub></b>digunakan sebagai pendingin. Air berat ( Heavy water ) tidak dibutuhkan.<br />
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Reaktor ini, lebih mahal, tetapi jauh lebih efisien, uranium-238 lebih mudah untuk menangkap neutron cepat daripada menangkap neutron lambat.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Uranium-238 menangkap neutron, dan berubah menjadi uranium-239, suatu unsur yang tidak stabil, yang akan meluruh menjadi neptunium-239, yang selanjutnya akan meluruh lagi, dengan waktu paruh 2,355 hari, menjadi Plutonium-239.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Dalam reaksi itu, juga dibantu oleh beryllium (Be), yang mana untuk memantulkan dan menghasilkan lebih banyak neutron, dan otomatis mempercepat reaksi nuklir tersebut.</div>
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0.75pt;"><br /></td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">n</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">+</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">9Be</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">→</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">8Be</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><br /></td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">+</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><div class="MsoNormal">
<b><sub><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">2n - 1.67 MeV</span></sub></b></div>
</td> <td style="padding: 0.75pt;"><br /></td> </tr>
</tbody></table>
(energi yang diserap jauh terlalu kecil, neutron-neutron tetap bergerak pada level energi yang tinggi)<br />
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Uranium-238 , umumnya digunakan selama beberapa minggu saja dalam reaktor nuklir, kemudian diangkat/ diambil untuk diproses secara kimia, untuk didapatkan plutonium-239. Hal ini untuk mencegah kandungan plutonium-240 yg terlalu banyak, yang mana juga terbentuk disamping plutonium-239.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Plutonium-240 tidak dapat dibedakan secara kimia, dan sangat mahal serta sulit untuk dipisahkan dari plutonium-239. Plutonium-240 tidak digunakan dalam bom nuklir, karena radiasi-nya yang terlalu kuat, menyebabkan kerusakan dan kesulitan untuk menanganinya, kandungan Plutonium-240 tidak boleh dari 7% dalam bom nuklir.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Plutonium-239 , juga harus dicampur dengan bahan galium ( antara 0,9 hingga 1% per kg plutonium ), ini untuk menstabilkan radiasi dari plutonium, sehingga lebih mudah menanganinya, dan sesuai untuk digunakan dalam bom nuklir dan reaktor nuklir.</div>
<h1>
<span style="font-size: large;"><span style="color: black;">Plutonium-244</span></span></h1>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>Plutonium-244</b> memiliki waktu paruh selama 80 juta tahun. Ini berarti lebih lama daripada berbagai isotop plutonium lainnya, dan lebih lama daripada aktinida manapun kecuali tiga jenis alami yang dapat diperoleh secara berlimpah, yaitu U-235 (700 juta tahun), U-238, dan Torium-232. Waktu peruh tersebut juga lebih lama daripada isotop lainnya kecuali Samarium-146 (103 juta tahun), Potasium-40 (1.25 miliar tahun), dan sejumlah isotop-isotop hampir stabil yang memiliki waktu paruh lebih lama dari usia alam semesta.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Pengukuran yang lebih akurat yang dimulai pada awal tahun 1970-an telah mendeteksi adanya Pu-244 primordial.<sup>[1]</sup> Mengingat usia Bumi adalah sekitar 50 waktu paruh, maka jumlah Pu-244 yang ada kini seharusnya sangatlah sedikit. Namun karena Pu-244 tidak dengan mudah dapat dihasilkan dalam penangkapan neutron alami yang terjadi pada lingkungan dengan aktivitas neutron rendah pada bijih uranium (lihat di bawah), keberadaannya tersebut tidak dapat dijelaskan secara masuk akal selain melalui penciptaan yang terjadi oleh proses r pada nukleosintesis di supernova. Pu-244 dengan demikian demikian adalah isotop primordial berusia terpendek dan terberat yang telah terdeteksi atau terprediksi secara teoritis.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Tidak seperti Pu-238, Pu-239, Pu-240, Pu-241, dan Pu-242, <sup>244</sup>Pu tidak diproduksi dalam kuantitas banyak oleh siklus bahan bakar nuklir, karena penangkapan neutron selanjutnya terhadap <sup>242</sup>Pu menghasilkan <sup>243</sup>Pu yang memiliki paruh waktu singkat (5 jam) dan cepat mengalami peluruhan beta menjadi Amerisium-243, sebelum memiliki cukup kesempatan untuk menangkap lebih banyak neutron di lingkungan yang seharusnya memiliki fluks neutron yang sangat tinggi. Namun demikian, suatu ledakan senjata nuklir dapat menghasilkan sejumlah Pu-244 melalui penangkapan neutron secara pesat berturutan.</div>
<h1>
<span style="font-size: large;"><span style="color: black;">Uranium terdeplesi</span></span></h1>
<div class="MsoNormal">
<span style="height: 155px; margin-left: 2px; margin-top: 13px; position: absolute; width: 220px; z-index: -1;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:30mm-DU-penetrator.gi"><br />
</a></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>Uranium terdeplesi</b> ('<b>Depleted uranium'</b> atau '<b>DU'</b>), adalah uranium yang mempunyai kadar isotop U<sup>235</sup> yang lebih rendah dari uranium alam, biasanya sebagai akibat dari proses pengayaan uranium .</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Uranium yang tersedia di alam mempunyai 3 isotop yaitu U<sup>238</sup> , U<sup>235</sup> dan U<sup>234</sup>, yang ditemukan di alam dengan komposisi 99,28 % U<sup>238</sup>, 0,72% U<sup>235</sup> dan 0,0057 % U<sup>234</sup> dengan aktivitas jenis 25,4 Bq/mg (1Bq=1 peluruhan atom radioaktif/detik). U<sup>235</sup> adalah isotop yang fissil dan dapat meluruh sembari mengeluarkan sejumlah energi, yang digunakan dalam industri nuklir. Industri nuklir dalam bentuk bahan bakar reaktor dan persenjataan membutuhkan uranium dengan kadar isotop U<sup>235</sup> yang lebih banyak (antara 2 - 94 % massa), sehingga diperlukan proses 'pengayaan' (enrichment) terhadap uranium alam. Dalam proses pengayaan ini, U<sup>235</sup> disaring dan dipekatkan secara terus menerus. Uranium sisa saringan ini yang kemudian dikenal sebagai DU, dengan komposisi 99,8 % U<sup>238</sup>, 0,2 % U<sup>235</sup> dan 0,001 % U<sup>234</sup>.</div>
<br />
<h3>
<span class="mw-headline"><span style="color: black;">Pelapis kendaraan tempur</span></span><span style="color: black;"></span></h3>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:M1_Abrams_2.jp"><span style="color: black; text-decoration: none;"></span></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tank M1 Abrams dipajang di museum senjata Amerika serikat. Tank ini dilapisi oleh Chobham yang diantara variannya mengandung DU.</span></div>
Digunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai pelapis tank M1 Abrams, yaitu campuran antara DU dan 0,7% Titanium.<br />
<h2>
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">Kegunaan non-militer</span></span><span style="font-size: 12pt;"></span></h2>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;">Sebagai pigmen keramik</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;">Kontrabalans berat pesawat<sup>[1]</sup></li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">Kontroversi</span></span><span style="font-size: 12pt;"></span></h2>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Penggunaan DU memang menjadi kontroversi berkait dengan bahan Radioaktif Uranium yang digunakannya. DU sendiri telah digunakan secara luas dalam kasus Perang Teluk I (1991) dan medan pertempuran Balkan (terutama pada saat krisis Kosovo 1999). Beberapa personel memang terekspos partikel DU ini, dan di kawasan teluk diduga terdapat 300 kg DU yang telah digunakan. Namun penyelidikan IAEA menunjukkan angka kematian yang sangat kecil (sehingga tidak signifikan secara statistik) pada ekspos DU ini.</div>
<h2>
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">Efek terhadap tubuh manusia</span></span><span style="font-size: 12pt;"></span></h2>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara kimiawi Uranium merupakan logam penekan kerja Ginjal. Sementara secara fisis, sebagai unsur radioaktif Uranium akan terkonsentrasi dalam Paru-paru, ginjal dan sistem peredaran darah serta beberapa jaringan lunak lainnya untuk sementara waktu. Dalam beberapa negara, konsentrasi Uranium di dalam tubuh dibatasi pada angka 3 mikrogram pergram jaringan tubuh. IAEA sendiri memberikan batas maksimal dosis serapan tahunan 1 mSv bagi penduduk yang berada di daerah peperangan dengan penggunaan senjata DU. Ini dilakukan untuk menghindari efek buruk Uranium pada tubuh manusia, diantaranya gangguan ginjal (secara kimiawi) ataupun kanker (akibat aktivitas radioaktifnya).</div>
<h1 style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Uranium-235</span></h1>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>Uranium-235</b> adalah isotop uranium yang penting disamping uranium-238. Hanya 0,72% uranium alami adalah uranium-235, yang memiliki waktu paruh 7,038 x 10<sup>8</sup> tahun.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Uranium-235 juga digunakan sebagai sumber utama penghasil neutron dalam reaksi nuklir, yang mana neutron-neutron ditembakkan ke arah uranium-238, dalam hal ini untuk membuat/ memproduksi plutonium.</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Uranium-235 dan plutonium-239 digunakan sebagai bahan bakar (fisi nuklir), dalam reaktor nuklir dan bom nuklir.</div>
<h2>
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 14pt;">Produksi Uranium-235 & Uranium-238</span></span><span style="font-size: 14pt;"></span></h2>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Biji-biji uranium diambil/ dikeruk dari pertambangan, yang kemudian dihancurkan/ dihaluskan, dan kemudian diproses secara kimia (bertahap-tahap), hingga akhirnya dihasilkan/ didapatkan uranium murni (dalam bentuk <b>U<sub>308</sub></b> ).</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kemudian diproses lagi (bertahap-tahap), dengan menggunakan bahan-bahan kimia, dari: <b>U<sub>308</sub></b> menjadi <b>UO<sub>2</sub>(NO3)<sub>2</sub></b> ,kemudian menjadi <b>ADU</b> ,lalu menjadi <b>UO<sub>2</sub></b> ,menjadi <b>UF<sub>4</sub></b> ,dan akhirnya menjadi <b>UF<sub>6</sub></b> ( Uranium hexafluoride ).</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>UF<sub>6</sub></b> , sudah bisa diproses secara kimia, untuk didapatkan uranium dalam bentuk <i>logam murni</i>, <b>Uranium-238</b> .</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Dalam bentuk <b>UF<sub>6</sub></b> , untuk meningkatkan kandungan Uranium-235 dalam materi tersebut, yang mana kandungannya kurang dari 1% (sisanya 99% lebih adalah uranium-238), maka perlu dilakukan pengayaan uranium ( <i>uranium enrichment</i> ).</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Setelah kandungan Uranium-235 nya, mencapai lebih dari 90%, yang mana sudah sesuai untuk senjata nuklir, materi <b>UF6</b> diproses lagi secara kimia, untuk didapatkan uranium dalam bentuk <i>logam murni</i>, <b>Uranium-235</b> .</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sisanya, dalam bentuk <b>UF<sub>6</sub></b> ,yang mana kandungan Uranium-238 nya, lebih dari 99% ,diproses lagi secara kimia, untuk didapatkan uranium dalam bentuk <i>logam murni</i>, <b>Uranium-238</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-45397142056213299112011-03-18T14:04:00.000+07:002011-11-13T10:57:18.054+07:00Kimia Organik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiklrZySanjOujrgY9EFg8oMKFlDHtu6kB7osrrdIiOsul5goeSwqBtTLHuVQtqpxrvuT3IToi_3f2u8buILLFPiRdBrtJsgt_y493IGtNezMi2m7Jrd2KBDzkHfbcO_YlIExBi-OFKExso/s1600/b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiklrZySanjOujrgY9EFg8oMKFlDHtu6kB7osrrdIiOsul5goeSwqBtTLHuVQtqpxrvuT3IToi_3f2u8buILLFPiRdBrtJsgt_y493IGtNezMi2m7Jrd2KBDzkHfbcO_YlIExBi-OFKExso/s1600/b.jpg" /></a></div>
<br />
Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan(sintesis atau arti lainnya) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang<br />
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Definisi asli dari kimia "organik" berasal dari kesalahan persepsi atas campuran organik yang selalu dihubungkan dengan kehidupan. Tidak semua senyawa organik mendukung kehidupan di bumi sepenuhnya, tetapi kehidupan seperti yang telah kita ketahui bergantung pula pada sebagian besar kimia anorganik; sebagai contoh: beberapa enzim bergantung pada logam transisi, seperti besi dan tembaga; dan senyawa bahan seperti cangkang/kulit, gigi dan tulang terdiri atas sebagian bahan organik,sebagian lain anorganik.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas dari bahan dasar karbon, kimia anorganik hanya menguraikan senyawa karbon sederhana, dengan struktur molekul yang tidak mengandung karbon menjadi rantai karbon (seperti dioksida, asam, karbonat, karbida, dan mineral).<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini tidak berarti bahwa senyawa karbon tunggal tidak ada (yaitu: metana dan turunan sederhana). Biokimia sebagian besar menguraikan kimia protein (dan biomolekul lebih besar).Karena sifat yang spesifik, senyawa berantai karbon banyak menampilkan keanekaragaman senyawa organik yang ekstrim dan penerapan yang sangat luas.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Senyawa-senyawa tersebut merupakan dasar atau unsur pokok beberapa produk (cat, plastik, makanan, bahan peledak, obat-obatan, petrokimia, beberapa nama lainnya) dan (terlepas dari beberapa pengecualian) bentuk senyawa merupakan dasar dari proses hidup. Perbedaan bentuk dan reaktivitas molekul kimia menetapkan beberapa fungsi yang mengherankan, seperti katalis enzim dalam reaksi biokimia yang mendukung sistem kehidupan. Pembiakan otomatis alamiah dalam kimia organik dalam kehidupan seluruhnya.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecenderungan dalam kimia organik termasuk sintesis kiral, kimia hijau, kimia gelombang mikro,fullerene(karbon alotropis) dan spektroskopi gelombang mikro.</div>
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: justify; text-decoration: none;">
<br />
Lebih lanjut tentang: <a href="http://madrasahqolbu.blogspot.com/" target="_blank">Kimia Organik</a> </div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-27037291633078175762011-03-18T14:02:00.000+07:002011-11-13T11:02:35.591+07:00Alhazen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: black; text-align: justify;">
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 18.75pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
</div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="0" width="2"><br /></td> </tr>
<tr> <td><br /></td> <td><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_qLUJ_zcgcu6Egb8relocvK1cel7gDFRUAcq4E3s1AJfRGKd6YaRt7YMgQz1c93axhQgCzgphwKEWMJXKsTcHdQhmXrauJbd8LrQyJT9AhFfzXGpe56W-RFnNI0mytv6q_wQ6rZum-u4p/s1600/n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_qLUJ_zcgcu6Egb8relocvK1cel7gDFRUAcq4E3s1AJfRGKd6YaRt7YMgQz1c93axhQgCzgphwKEWMJXKsTcHdQhmXrauJbd8LrQyJT9AhFfzXGpe56W-RFnNI0mytv6q_wQ6rZum-u4p/s1600/n.jpg" /></a></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alhazen, yang polymath Islam yang besar. </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alhazen lahir di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Basra&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhb6hTAL8AKiiSsdapgCldCAwpx1g" title="Basra">Basra</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Iraq&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhxdUYe5p8gkzqE4pY_WSrL0pvIew" title="Sejarah Irak">Irak</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> provinsi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Buyid_dynasty&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhEolf81f0VV_76btn1VJHStS9nXw" title="Dinasti Buyid">Buyid Kekaisaran Persia</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Dia mungkin meninggal di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cairo&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgFikA21dk1NIDvFBF8wOW5Etjz-g" title="Kairo">Kairo</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Egypt&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2etHFp19i0fUuqXxZojwDSlSMNA" title="Mesir">Mesir</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Selama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_Golden_Age&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhikY8py3MbBQCaGMz6Vb9_N7qq_xA" title="Islam Golden Age">Islam Golden Age</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , Basra adalah kunci awal “pembelajaran”, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-Guardian-15"><sup>[16]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan dia dididik di sana dan di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Baghdad&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjandJ8PUF6HHRHEJ1jbnXZJBVG_g" title="Bagdad">Baghdad</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , ibukota </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Abbasid_Caliphate&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhKGxte-hsSD0z3X-J91l2_u_cuhA" title="Kekhalifahan Abbasiyah">kekhalifahan Abbasiyah</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , dan fokus dari titik tinggi “peradaban Islam”. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-Guardian-15"><sup>[16 ]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Selama waktunya di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Buyid&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgq4TU9CInQdWP74FyzVKWz4djWNA" title="Buyid">Buyid Iran</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, ia bekerja sebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Civil_servant&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhbLtF0UmtyKcQBYbCDuku08xGT7g" title="PNS">pegawai negeri</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan banyak membaca </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_theology&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiCVbQWhFESgdMuC501ickOcqUe4A" title="Teologi Islam">teologis</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_science&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi-J7qYb_ECyHYcBic29IIiw2Copw" title="Ilmu Islam">ilmiah</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> buku.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Satu account dari karirnya telah dia dipanggil ke Mesir oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Hakim_bi-Amr_Allah&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhDYaouNs7lJn0XfkqPzrs8gT2dKQ" title="Al-Hakim bi-Amr Allah">Al-Hakim bi-Amr Allah</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , penguasa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fatimid_Caliphate&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhj290vQsCeGRZkdrMz1iTc0qWo6kw" title="Bani Fatimiyah">kekhalifahan Fatimiyah</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , untuk mengatur </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Flooding_of_the_Nile&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhj0aFLfJLB6TNV9dciT79OMb_NIZw" title="Banjir Sungai Nil">banjir sungai Nil</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , tugas yang membutuhkan upaya awal untuk membangun sebuah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dam&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhTrHFVqXV7Avl-lV3VqxnliWTcBQ" title="Bendungan">bendungan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> di lokasi kini </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Aswan_Dam&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg5F88IBBG0AsV8BVOkyPw7oxLm_Q" title="Bendungan Aswan">Aswan bendungan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-17"><sup>[18]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Setelah itu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Field_work&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh77SG2n8KdPjc-F3iDLxRSggQ-Hw" title="Kerja lapangan">kerja lapangan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">membuatnya menyadari ketidakpraktisannya skema ini, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-Corbin149-10"><sup>[11]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan khalifah takut kemarahan, ia </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Feigned_madness&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgdvElYcd9JKHyJw4-U1VtGngIqnQ" title="Pura-pura gila">pura-pura gila</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Dia disimpan di bawah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/House_arrest&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhjSGvyoP6rilRu7dak3tdLHRfZ5Q" title="Tahanan rumah">tahanan rumah</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dari 1011 sampai kematian-Hakim al di 1021. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-18"><sup>[19]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Selama masa ini, ia menulis yang berpengaruh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Book_of_Optics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhprM_XsDmFT0CHfn5fx0e3Ovu86Q" title="Kitab Optik"><i>Kitab Optik</i></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> .</span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 18.75pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Meskipun ada cerita tinggi bahwa Ibn al-Haitham melarikan diri ke Suriah, berkelana ke Baghdad kemudian dalam hidupnya, atau bahkan di Basra ketika ia berpura-pura gila, bisa dipastikan bahwa ia di Mesir oleh 1038 paling lambat. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-MacTutor-9"><sup>[10 ]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Selama di Kairo, ia menjadi terkait dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Azhar_University&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgR-ffAFvs4G1QW5VyDVGW2vi719A" title="Al-Azhar">Al-Azhar University</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , serta kota “House of Wisdom”, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-19"><sup>[20]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">yang dikenal sebagai <i>Dar Al-Hekma</i> ( </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/House_of_Knowledge&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjLQoBdPCCUCNYxbHKQzInSLUGXTg" title="Rumah Pengetahuan">House of Knowledge</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ), yang perpustakaan “pertama di penting” untuk Baghdad </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/House_of_Wisdom&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhit6lo9eneaUOqXRcKuOZcodDvgrg" title="Rumah Kebijaksanaan">Rumah Kebijaksanaan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-MacTutor-9"><sup>[10]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Setelah rumahnya penangkapan berakhir, ia menulis sejumlah risalah lain di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_physics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhMEq543060flQxOyNGGzQn5-wrCg" title="Islam fisika">fisika</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_astronomy&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh5rBn_-VwDvmwYmw4peuXvOc_zPA" title="Islam astronomi">astronomi</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_mathematics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjjySd4Z3Zj6BAZU9IkrFsNNUcpjA" title="Islam matematika">matematika</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Dia kemudian pergi ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Andalus&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi7K-1qcN1N9s5-MjjihMbSiMPI3g" title="Al-Andalus">Islam Spanyol</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Selama periode ini, ia punya waktu yang cukup untuk pencarian ilmiah, yang termasuk optik, matematika, fisika, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_medicine&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjHi6GJrAeHgkVmFipg8H86KZxkrg" title="Islamic obat">kedokteran</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , dan pengembangan metode ilmiah; ia meninggalkan beberapa buku yang beredar pada mata pelajaran ini.</span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 18.75pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di antara murid-muridnya yang kita ketahui hanya dua dari mereka, <i>Sorkhab</i> ( </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sohrab_%28disambiguation%29&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiI5AhA5yZbPL8seu3DcWEcvwjlmQ" title="Sohrab (disambiguasi)"><i>Sohrab</i></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ), nya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Persian_people&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhcNmNPUlddI_LMSfwWnfy9iXf5cw" title="Orang Persia">Persia</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> siswa yang salah satu orang terbesar </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Iran&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhipufpTAz3enJNNNPH8T1sORJ5k2w" title="Iran">Iran</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ‘s </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Semnan&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgpUqVkJalj2GlZcoc692w3LMISrw" title="Semnan">Semnan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dan muridnya selama lebih dari 3 tahun, dan <i>Abu al-Wafa bin Mubashir Fatek</i>yang terkenal </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Egyptian&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi1o4XhjYABQxlvu8UvNOuSUATsdQ" title="Mesir">Mesir</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ilmuwan yang belajar matematika dari dia. </span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Warisan</span></b></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 18.75pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ibn al-Haythem membuat perbaikan yang signifikan dalam optik, ilmu fisika, dan metode ilmiah yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan selama lebih dari lima ratus tahun setelah kematiannya. karya Ibn al-Haytham tentang optik adalah dikreditkan dengan kontribusi penekanan baru pada percobaan. Pengaruhnya pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_science&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhXcnwmVI5TUyYAUr2gnjdrY-RC-g" title="Ilmu Fisik">ilmu fisika</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> secara umum, dan optik khususnya, telah dijunjung tinggi dan, pada kenyataannya, mengantar di era baru dalam penelitian optik, baik dalam teori dan praktek. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-Deek-20"><sup>[21]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Metode ilmiah dianggap begitu mendasar untuk </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Science&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjAlfxE7U6fmvzdA-aZi7zJz20XMg" title="Ilmu pengetahuan">ilmu pengetahuan modern</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> bahwa beberapa-terutama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Philosophy_of_science&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhlDjFEEaTWGcOaGw40_rrbubVbag" title="Filsafat sains">filsuf ilmu pengetahuan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan berlatih ilmuwan-menganggap pertanyaan sebelumnya ke alam menjadi <i>pra-ilmiah.</i> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-21"><sup>[22]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 18.75pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Richard_Powers&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhBxwMnen_X9PRZVOe6AOdvJmuJAw" title="Richard Powers">Richard Powers</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dinominasikan-Haytham’s metode ilmiah al Ibnu dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Scientific_skepticism&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2kT6x7McN3Ih4diyCLm26borVPQ" title="Ilmiah skeptis">skeptisisme ilmiah</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sebagai berpengaruh ide sebagian besar </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/2nd_millennium&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaUj5NM9j7zSBGLaYaNmDb2Md3lQ" title="2 milenium">milenium kedua</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-Power-22"><sup>[23]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/George_Sarton&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiCwPCKR1_8CvtwXpo6vr8sgVN2lA" title="George Sarton">George Sarton</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , bapak </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_science&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjoQXtnpvJlXIyE5y_3h7i_Ksz0sg" title="Sejarah ilmu">sejarah ilmu pengetahuan</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , menulis bahwa “Haytham tulisan-tulisan Ibnu menunjukkan perkembangan yang bagus fakultas eksperimental “dan menganggapnya” tidak hanya muslim terbesar fisikawan, tetapi dengan segala cara yang terbesar dari abad pertengahan. “ </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-23"><sup>[24]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Robert S. Elliot menganggap Ibn al-Haytham untuk menjadi “salah satu siswa ablest optik sepanjang masa.” </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-24"><sup>[25]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Profesor </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Jim_Al-Khalili&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhlzIcwl74DoQ01SqUgG2FJH_rxGA" title="Jim Al-Khalili">Jim Al-Khalili</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">juga menganggap dirinya benar pertama ilmuwan “dunia”. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-25"><sup>[26]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> <i>Kamus biografi ilmuwan</i> menulis bahwa Ibn al-Haytham adalah “mungkin ilmuwan terbesar Abad Pertengahan” dan bahwa “pekerjaannya tetap tertandingi selama hampir 600 tahun sampai saat Johannes Kepler “. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-26"><sup>[27]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Pada konferensi ilmiah pada bulan Februari 2007 sebagai bagian dari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hockney-Falco_thesis&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhXmVQLezwVIwvinGRVto3mCyC05A" title="Falco Hockney-tesis">tesis-Falco Hockney</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Charles_M._Falco&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi8oUwABdp0FkIfQeG9qC7725jl1A" title="Charles M. Falco">Charles M. Falco</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berpendapat bahwa al-Haytham Ibn pekerjaan di optik mungkin telah mempengaruhi menggunakan alat bantu optik oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Renaissance&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg5YrhCuQjTlr_tdoQNm6b_z-P1HA" title="Renaisans">Renaissance</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Art&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrcc5B6StpQE_zGtUwr7dvZ9n1rA" title="Seni">seniman</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Falco mengatakan bahwa ia dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/David_Hockney&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiQdEWYXu27cXoBL36Z9d_nrAlqsw" title="David Hockney">David Hockney</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ‘s contoh seni Renaissance “menunjukkan sebuah kontinum dalam penggunaan optik oleh seniman dari <i>sekitar tahun</i> 1430, arguably dimulai sebagai hasil dari al-Haytham’s pengaruh Ibnu, sampai hari ini”. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-27"><sup>[28]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> The </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Latin_translations_of_the_12th_century&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjP5mxq6Qg3kjT-dovL8HQM6GHnjg" title="Terjemahan Latin abad ke-12">terjemahan Latin</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> pekerjaan utamanya, <i>Kitab al-Manazir (Kitab Optik),</i> diberikan pengaruh yang besar pada ilmu pengetahuan Barat: misalnya, pada karya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Roger_Bacon&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi1EBUb2_UGF--AX0sz7VUlUsuWnA" title="Roger Bacon">Roger Bacon</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> , yang mengutip namanya, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOt9bh8aF7Ta6TvMXOyjsC-sEY_A#cite_note-28"><sup>[29]</sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Johannes_Kepler&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhzRVBfUKM2j5saZb-kcjBfi8FGrg" title="Johannes Kepler">Johannes Kepler</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Ini membawa sebuah kemajuan besar dalam metode eksperimental. Nya penelitian di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Catoptrics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLnlhIJmA3y63v7yBQnncvOpZFcA" title="Catoptrics">catoptrics</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (studi tentang sistem optik yang menggunakan cermin) berpusat pada bola dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Parabola&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhimnoX2ondlGWupCAa1vJULEEF0yg" title="Parabola">parabola</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> cermin dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Spherical_aberration&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiiFUbc0V3k-wmUjxARlnf1qRHiEA" title="Penyimpangan bola">penyimpangan bola</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Dia membuat pengamatan bahwa perbandingan antara </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Angle_of_incidence&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhADDNdGDBCS8Z39nhNLNWkWS9F8Q" title="Sudut datang">sudut datang</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Refraction&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi9vodrTVOg3Jfm0BbHGjaEuR2gyg" title="Bias">refraksi</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> tidak tetap konstan, dan menyelidiki </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Magnification&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxl-Lahm62pOoZF3mhWioPN6RCMg" title="Pembesaran">pembesar</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> kekuatan sebuah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lens_%28optics%29&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhrSLVrAXameF78HXe0_0SDbRbOxw" title="Lensa (optik)">lensa</a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> . Karyanya pada catoptrics juga berisi masalah yang dikenal sebagai “masalah Alhazen”</span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada masa kekhalifahan, sejumlah kota Muslim seperti Baghdad, Kairo, Cordoba, Damaskus, Fez dan Marrakech menjelma sebagai metropolis dunia. Guna mengimbangi pesatnya perkembangan kota-kota itu, para ilmuwan Muslim menopangnya dengan sejumlah teknologi. Salah satunya, meluncurkan metode pengelolaan air yang canggih. Sehingga, pasokan air bagi kota-kota besar itu tetap melimpah.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-83834123833715883812011-03-18T13:59:00.000+07:002011-11-13T11:16:53.301+07:00Muhammad Al-Karaji, Sang Pelopor Mesin Air<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTrxhTdZrhhK1YwgudO7sD63UKspFoZhv_dVn9QVVRfpXxsGSMWCoZR4ZXMeWmy1-WBzPLus9fLWda-XWnq6WgGCvIvZamhTG3Yt9Aqv7bTxAoC1LZb8fVEAawFwCzDKXF-c7tMspgAaL5/s1600/x.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTrxhTdZrhhK1YwgudO7sD63UKspFoZhv_dVn9QVVRfpXxsGSMWCoZR4ZXMeWmy1-WBzPLus9fLWda-XWnq6WgGCvIvZamhTG3Yt9Aqv7bTxAoC1LZb8fVEAawFwCzDKXF-c7tMspgAaL5/s1600/x.jpg" /></a></div>
<h2 style="margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: #1a8489; padding: 0in;">Muhammad Al-Karaji, Sang Pelopor Mesin Air</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span></h2>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.75pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Ilmuwan Muslim pada masa itu telah mampu mengintegrasikan, mengadaptasi dan memperbaiki teknik irigasi dan metode distribusi air warisan dari keahlian lokal atau peradaban kuno. Pada awal abad ke-8 M, peradaban Islam telah menguasai teknologi mesin air.</span><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Hal itu diungkapkan Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi.</span></span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="border: 1pt none windowtext; color: black; font-size: 12pt; line-height: 115%; padding: 0in;">Karya Sang Ilmuwan</span></b><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Dedikasinya yang tinggi dalam bidang matematika dan mesin membuatnya banyak menghasilkan karya yang monumental. Carl Brockelman dalam karyanya Geschichte der Arabischen Litteratur, menyebutkan, al-Karaji berhasil menulis Kitab Inbat al-Miyah al-Khafiya (Book on the Extraction of Hidden Waters).</span><span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Selain itu, al-Karaji juga menulis sederet karya lainnya. Sayangnya beberapa karyanya yang penting itu telah hilang. Berikut ini adalah sederet karya yang pernah ditulisnya seperti; Nawadir al-Ashkal, 'Ilal Hisab al-Jabr wa-'I-Muqabala), Uqud al-Abniya, Kitab fi Hisab al-Hind, Kitab fi al - 'istiqra' bi-'l-takht, al-Madkhal ila 'Ilm al-Nujum, Kitab al-Muhit fi' l-Hisab, Kitab al-Ajdhar, Hawla Tasnif, Kitab al-Judhur, dan Risalat al-Khta'ayn 'Adil Anbuba.</span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Berikut ini empat judul buku tentang matematika dan mesin hidrolis yang menarik perhatian adalah Al-Fakhri fi 'l-jabr wa 'l-muqabala, tentang aljabar; al-Badi' fil-Hisab tentang aritmatika; al-Kafi fil-Hisab, tentang aritmatika; serta Inbat al-Miyah al-Khafiya,.</span><span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Bukunya bertajuk al-Fakhri fil-Jabr wal-Muqabala, begitu berpengaruh dan telah dipelajari oleh Franz Woepcke pada pertengahan ke-19 M. Franz Woepcken dalam karyanya Extraits du Fakhri Traite d'Algebre, mengungkapkan, dalam karyanya itu, al-Kajari menjelaskan tentang aritmatika dari Diophantu.</span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Sejarawan sains modern memandang al-Karaji sebagai ahli matematika berkaliber tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang matematika masih diakui hingga hari ini, yakni mengenai kanonik tabel koefisien binomium (dalam pembentukan hukum dan perluasan bentuk).</span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan pandang sebagai orang pertama yang membebaskan aljabar dari operasi geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini.</span><span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Karyanya pada aljabar dan polynomial memberikan aturan pada operasi aritmatika untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di Prancis, sejarawan matematika Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri, traite d'Algèbre par abou Bekr Mohammed Ben Alhacan Alkarkhi, Paris, 1853), memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama di dunia yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus</span>.</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang pertama menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya dalam integral kalkulus.</span><span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span class="apple-style-span">"Ia juga mengunakan sebuah bukti induksi matematika untuk membuktikan theorem binomial (suku dua) dan segitiga Pascal," jelas Victor J Katz, dalam karyanya History of Mathematics: An Introduction, Reading.</span><span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-76345470851591523332011-03-18T13:57:00.000+07:002011-11-13T11:28:34.308+07:00Al Jayyani<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCLGKyxBNSseZbjbjxKgX3TsmmvrSZh5HsRf9cJIRib5Yw7TRiHJmfiGZGqA6zhY3EOb3dXTGtKmVBBy3L83EFsHgdhtI1OZBpBc7Eb94QLcebvuwQGry6RjN3QzTu6VL432LnxkG6z8N/s1600/v.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCLGKyxBNSseZbjbjxKgX3TsmmvrSZh5HsRf9cJIRib5Yw7TRiHJmfiGZGqA6zhY3EOb3dXTGtKmVBBy3L83EFsHgdhtI1OZBpBc7Eb94QLcebvuwQGry6RjN3QzTu6VL432LnxkG6z8N/s1600/v.jpg" /></a></div>
<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jayyani</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Sedikit yang diketahui tentang<span class="apple-converted-space"> </span><b>Riwayat Al Jayyani</b><b>.</b><span class="apple-converted-space"> </span>Bahkan identifikasi al-Jayyani ahli matematika dengan al-Jayyani sarjana Spanyol yang lahir di Cordoba pada tahun 989 tidak mutlak tertentu.<span class="apple-converted-space"> </span>Semuanya menunjukkan identifikasi yang benar kecuali satu (mungkin) masalah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Para sarjana Spanyol yang lahir di Cordoba memiliki nama yang sama persis seperti matematika, dan sarjana Spanyol digambarkan sebagai ahli dalam Al Qur'an, juga pengetahuan dalam bahasa Arab filologi, hukum waris dan aritmatika.<span class="apple-converted-space"> </span>Al-Jayyani, matematikawan, diuraikan sebagai hakim dan ahli hukum di salah satu risalah-Nya.Satu-satunya masalah mungkin untuk identifikasi adalah bahwa al-Jayyani menulis sebuah risalah pada gerhana matahari total yang terjadi di Jaén pada 1 Juli 1079.Identifikasi berarti bahwa ia lebih dari sembilan puluh tahun ketika ia menulis risalah ini yang, meski tentu tidak mustahil, melemparkan keraguan sedikit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Satu-satunya fakta lain diketahui tentang kehidupan al-Jayyani adalah bahwa ia tinggal di Kairo 1012-1017 dan bahwa ia harus telah melakukan sebagian besar pekerjaan di Jaén, kota di pusat kerajaan Moor dari Jayyan.<span class="apple-converted-space"> </span>Hal ini tidak hanya bisa disimpulkan dari namanya "al-Jayyani" yang berarti "dari Jaén", tetapi juga dari fakta bahwa tabel astronomi yang ia dihasilkan adalah untuk bujur dari Jaén.<span class="apple-converted-space"> </span>Tentu saja ia mengamati gerhana matahari di Jaén di 1079.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">-Jayyani pekerjaan Al<span class="apple-converted-space"> </span><i>Pada rasio</i><span class="apple-converted-space"> </span>hampir pasti karyanya yang paling matematika menarik.<span class="apple-converted-space"> </span>Sebuah terjemahan bahasa Inggris dari risalah ini luar biasa diberikan dalam.</span><br />
<span style="color: black;"><span class="apple-converted-space"> </span>Dalam karya al-Jayyani menetapkan untuk mempertahankan<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA">Euclid</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">'s<span class="apple-converted-space"> </span><i>Elements</i><span class="apple-converted-space"> </span>V. Dalam Buku</span><span style="color: black;"> Vahabzadeh menulis: -</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA"><i>Euclid</i></a><span class="apple-converted-space"><i><span style="color: black;"> </span></i></span><i><span style="color: black;">definisi s ', dalam Buku V nya "Elements", dari proporsionalitas dari empat besaran memunculkan berbagai komentar.</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><i><span style="color: black;">Dari jumlah tersebut kami telah memilih dua [satu al-Jayyani's] menjadi yang tujuannya untuk tidak mengkritik<span class="apple-converted-space"> </span></span></i><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA"><i>Euclid</i></a><span class="apple-converted-space"><i><span style="color: black;"> </span></i></span><i><span style="color: black;">titik s 'pandang melainkan untuk membenarkannya dengan mencoba membuat eksplisit asumsi-asumsi yang mendasari<span class="apple-converted-space"> </span></span></i><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA"><i>Euclid</i></a><span class="apple-converted-space"><i><span style="color: black;"> </span></i></span><i><span style="color: black;">s 'argumen.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Al-Jayyani menyatakan bahwa dia menulis risalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Pada rasio</i><span class="apple-converted-space"> </span>(lihat misalnya)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: black;">...</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><i><span style="color: black;">untuk menjelaskan apa yang mungkin tidak jelas dalam buku kelima<span class="apple-converted-space"> </span></span></i><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA"><i>Euclid</i></a><span class="apple-converted-space"><i><span style="color: black;"> </span></i></span><i><span style="color: black;">'s seperti tertulis untuk tidak puas dengan hal itu.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Ada lima besaran yang, menurut al-Jayyani, digunakan dalam geometri, nomor, garis, permukaan, sudut, dan solid.<span class="apple-converted-space"> </span>Baik<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA">Euclid</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">maupun matematikawan Yunani yang lain akan dianggap "angka" sebagai besaran geometri, tetapi al-Jayyani kebutuhan gagasan untuk definisi tentang rasio yang mengikuti gagasan Arab nomor.<span class="apple-converted-space"> </span>Setelah asumsi bahwa setiap orang yang cerdas memiliki pemahaman dasar rasio, al-Jayyani menyimpulkan properti lebih didasarkan pada "umumnya dipahami definisi".<span class="apple-converted-space"> </span>Untuk membenarkan pendekatan, ia menulis :</span><br />
<br />
<span style="color: black;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: black;">Tidak ada metode untuk membuat jelas apa yang sudah jelas dengan sendirinya.</span></i><span style="color: black;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Dia kemudian menghubungkan ide rasio dengan yang diberikan oleh<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA">Euclid</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">.<span class="apple-converted-space"> </span>Para penulis [<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7393240366556509968">1</a><span class="apple-converted-space"> </span>] menulis: -</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: black;">Al-Jayyani di sini menunjukkan pemahaman yang sebanding dengan yang dari<span class="apple-converted-space"> </span></span></i><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Barrow.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgS1Hn7dO1HUKM1oS_hHFYHGWwxRg"><i>Isaac Barrow</i></a><span class="apple-converted-space"><i><span style="color: black;"> </span></i></span><i><span style="color: black;">, yang lazimnya dianggap sebagai pertama yang benar-benar memahami<span class="apple-converted-space"> </span></span></i><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Euclid.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhy_AiWh_uBjf58WYUNNz1gzkoMTA"><i>Euclid</i></a><span class="apple-converted-space"><i><span style="color: black;"> </span></i></span><i><span style="color: black;">Buku s 'V.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Karya lain yang sangat penting adalah Jayyani's<span class="apple-converted-space"> </span><i>Kitab al-dari busur diketahui sebuah bola,</i><span class="apple-converted-space"> </span>risalah pertama pada trigonometri bola.<span class="apple-converted-space"> </span>Pekerjaan, yang diterbitkan bersama dengan terjemahan Spanyol dan komentar berisi formula untuk segitiga siku-siku tangan, hukum umum sinus, dan solusi dari sebuah segitiga bola dengan menggunakan segitiga polar.<span class="apple-converted-space"> </span>Bukti kadang-kadang hanya diberikan sebagai sketsa.<span class="apple-converted-space"> </span>Debarnot, dalam tinjauannya tentang, tetapi berpendapat bahwa Villuendas: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: black;">...</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><i><span style="color: black;">dalam komentarnya ...</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><i><span style="color: black;">gagal untuk mengambil keaslian Penentuan besaran cukup ke rekening.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Al-Jayyani adalah untuk memiliki pengaruh yang kuat pada matematika Eropa.<span class="apple-converted-space"> </span>Selain karya terjemahan dari bahasa Arab, karyanya dipengaruhi matematikawan Eropa tertentu.<span class="apple-converted-space"> </span>Artikel</span><span style="color: black;"> menyatakan bahwa salah satu<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Regiomontanus.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhT8P6-65V8IcGfI0TWOaNe-3Ojhw">Regiomontanus</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">sumber adalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Kitab busur diketahui sebuah bola dan.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Di antara persamaan al-Jayyani di antara risalah yang dari<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Regiomontanus.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhT8P6-65V8IcGfI0TWOaNe-3Ojhw">Regiomontanus</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">adalah definisi rasio sebagai nomor, kurangnya fungsi tangen, dan mirip metode pemecahan segitiga bola ketika semua pihak tidak diketahui.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Namun, penulis</span><span style="color: black;"> menyatakan bahwa ada beberapa perbedaan ditandai dalam pendekatan antara al-Jayyani dan<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Regiomontanus.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhT8P6-65V8IcGfI0TWOaNe-3Ojhw">Regiomontanus</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">, seperti bukti hukum tanda bulat.Meskipun yakin bahwa<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Regiomontanus.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhT8P6-65V8IcGfI0TWOaNe-3Ojhw">Regiomontanus</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">berdasarkan risalah-Nya pada Arab bekerja pada trigonometri bola dengan baik mungkin itu-Jayyani pekerjaan al hanya salah satu dari banyak sumber tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Artikel menjelaskan risalah<span class="apple-converted-space"> </span><i>Kitab al-asrar fi al-Afkar nata'ij</i><span class="apple-converted-space"> </span>(Kitab rahasia mengenai hasil dari pikiran), dikaitkan dengan al-Jayyani berdasarkan bukti internal bersama dengan kurmanya.<span class="apple-converted-space"> </span>Studi Pekerjaan hidrolika dan jam air.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Bekerja dengan al-Jayyani mengenai astronomi juga penting.<span class="apple-converted-space"> </span>Dia menulis pada pagi dan sore senja, menghitung nilai yang cukup akurat dari 18 ° untuk sudut matahari di bawah horizon di pagi hari mulai senja dan pada akhir malam senja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Dalam<span class="apple-converted-space"> </span><i>Tabulae Jahen</i><span class="apple-converted-space"> </span>al-Jayyani memberikan data untuk memungkinkan perhitungan waktu, kalender, bulan baru, gerhana dan informasi yang diperlukan untuk waktu dan arah untuk shalat.<span class="apple-converted-space"> </span>Seperti biasa pada saat ini, tidak hanya ada informasi astronomi dalam pekerjaan, tetapi informasi juga astrologi pada horoskop.<span class="apple-converted-space"> </span>Al-Jayyani tampaknya memiliki banyak penghargaan untuk<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://www.madrasahqolbu.blogspot.com/">al-Khawarizmi</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">'s data astronomi, yang bebas digunakan, tetapi ia menolak ide-ide<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Mathematicians/Al-Khwarizmi.html&prev=/search%3Fq%3Dbiografi%2Bal%2Bjayyani%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhholTWNOwzZ7XFd-1YGhBzx26unbw">al-Khawarizmi</a><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> </span></span><span style="color: black;">pada astrologi.<span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(230, 236, 249);">Sebagian besar astrologi al-Jayyani adalah berdasarkan sumber-sumber Hindu.</span></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-31150995810717955672011-03-18T13:53:00.000+07:002011-11-13T11:27:34.295+07:004 Ilmuwan Muslim Peraih Nobel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXrwyvulanah5WL_HiIcQIU0JvN4pgc6sj0OUdJuHLrI9jKmVf3GSIG31axBIENCdn88fZSNgxUWyCtifptkPdHM3pKbtqp-hOfN889suCLxji3R6lg0VTGqKlGJ6idR9Wgpc4l5TaEXb3/s1600/d.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXrwyvulanah5WL_HiIcQIU0JvN4pgc6sj0OUdJuHLrI9jKmVf3GSIG31axBIENCdn88fZSNgxUWyCtifptkPdHM3pKbtqp-hOfN889suCLxji3R6lg0VTGqKlGJ6idR9Wgpc4l5TaEXb3/s1600/d.jpg" /></a></div>
Dalam perjalanan sejarah Hadiah Nobel sepanjang sekitar 100 tahun, baru ada empat Muslim yang mendapatkan anugerah itu. Mereka adalah almarhum Presiden Mesir Anwar Sadat, sastrawan Mesir Najib Mahfudz, lmuwan Pakistan Abdus<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7393240366556509968" name="more"></a>Salam, dan terakhir ilmuwan asal Mesir yang menetap di AS, Ahmad Zuwaeli asal Mesir. Dua yang pertama mendapatka<br />
h Penghargaan Nobel di bidang perdamaian dan sastra. Sedangkan Abdus Salam di bidang fisika dan Zuwaeli--yang juga hafiz Quran--di bidang kimia pada 2000<br />
.<br />
<br />
Hadiah Nobel adalah penghargaan yang diberikan oleh Alfred Nobel (1833-1896) sejak tahun 1901 untuk lima bidang: fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan perdamaian. Pada 1968 bertambah lagi satu bidang, yaitu ekonomi. Penghargaan Nobel, terutama di bidang ilmu pengetahuan, diberikan kepada seorang ilmuwan atas penemuan yang dinyatakan sangat bermanfaat bagi kemanusiaan dalam bidangnya masing-masing.<br />
<br />
Jauh sebelum Abdus Salam dan Zuwaeli, sekitar 9 atau 10 abad lalu, dunia Islam sebenarnya sudah mempunyai ilmuwan-ilmuwan besar, bahkan mungkin lebih besar dari mereka yang pernah mendapatkan Hadiah Nobel. Mereka antara lain: Al-Kindi (pendiri psikofisik), Al-Khawarizmi (bapak aljabar dan geografi), Abu Al-Zahrawi (penemu acuan gips modern), Abu Said Al-Sijzi (penemu sistem heliosentrik dan pendahulu Galileo), Ibnu Haitham (penemu teknik fotografi dan energi solar), Ibnu Sina (bapak ilmu kedokteran modern), Al-Ghazali (penemu pusat paru jantung), Ibnu Rusyd (perintis ilmu jaringan tubuh), Ibnu Nafis (penemu peredaran darah paru-paru), dan Ibnu Khaldun (bapak sosiologi dan politik).<br />
<br />
Berikut profil singkat di antara para ilmuwan Muslim itu beserta penemuan-penemuan mereka:<b> IBNU SINA</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAoCvoSPIt7y1XHbCc6X806MWwxPwcNG0-YKyRNC_r6aRPs8UXMfUdQZcM0ljT3LxWw4b4g1iw6ryebKh0z5uROhAG-nBlFUjjH2LNqLIN77TV0PoDgT5JRhNyLyiix1mNzSQAuC4k4cj/s1600/z.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAoCvoSPIt7y1XHbCc6X806MWwxPwcNG0-YKyRNC_r6aRPs8UXMfUdQZcM0ljT3LxWw4b4g1iw6ryebKh0z5uROhAG-nBlFUjjH2LNqLIN77TV0PoDgT5JRhNyLyiix1mNzSQAuC4k4cj/s1600/z.jpg" /></a></div>
<a href="http://200806.multiply.com/photos/hi-res/upload/SQUYwgoKCG0AAGN6tzw1"><span style="color: blue; text-decoration: none;"></span></a>Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina. Lahir pada 980 di Ifsyia Karmitan, Asia Tengah, dan wafat pada 1037. Pada usia 10 tahun, ia sudah hafal Alquran.<br />
<br />
Ibnu Sina dikenal sebagai the faher of doctors (bapak kedokteran). Selain kedokteran, ia juga menguasai fisika, matematika, astronomi, sejarah, filsafat dan kedokteran.<br />
<br />
Sebagai dokter, ia lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek spiritual dan fisik pasien secara simultan dalam pengobatannya. Bahwa temperatur, makanan, minuman, limbah, udara, keseimbangan gerak dan fikiran, tidur dan kerja mempengaruhi kesehatan, itu semua terbukti, dan sekarang menjadi masalah lingkungan yang utama.<br />
<br />
Katanya, udara yang terkontaminasi uap dari rawa, danau, saluran drainase, asap atau jelaga dapat membahayakan kesehatan. Kini diketahui, gas itu adalah hasil proses anaerobik air limbah yakni CH4 (metana), H2S dan NH3.<br />
<br />
Dari sejumlah risalah kesehatannya, Ibnu Sina punya dua teori segitiga pengobatan. Pertama, Triangular Theory of Islamic Medicine yang menyatakan kaitan antara Allah, manusia, dan pengobatan. Teori kedua, adanya 'hubungan antara badan, fikiran, dan semangat' pada kesehatan manusia.<br />
<br />
Topik artikelnya yang lain adalah tentang penyakit jantung yang ada di dalam Kitab Adwiyat al-Qalbiyah (risalah obat untuk sakit jantung). Kitab ini diterjemahkan Arnold of Villanova dengan judul De Viribus Cordis di Spanyol. Karya lainnya, Urjuzah fit Tibb, sebuah manual medis, dibahasalatinkan oleh Armengaud Blasius (meninggal tahun 1312) menjadi Cantica di Montpellier, Perancis. Termasuk, risalah penyakit malaria yang diadopsi sembilan abad kemudian oleh Prof Wagner von Jauree dari Vienna sehingga menerima Nobel bidang fisiologi tahun 1927.<br />
<br />
Karya medis pemilik magnum opus untuk buku al-Qanun fit Tibb atau Canon of Medicine ini, menurut MS Khan, ada sekitar 48 buah dalam bentuk buku dan risalah, sebagian menyatakan mencapai ratusan judul.</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-31516065854756917032011-03-18T13:51:00.000+07:002011-11-13T11:40:36.913+07:00Ibnu Ismail Al Jazari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibnu Ismail Al Jazari Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcsGYRVG4kUgbQldT6hH5qzBi3iNrf5CAwfDk6mIBDEj50m4w2eWchnMhny-trEkx2pH0lhCAiXtYFKS83sTgLBCEoIu20QVmTT8bxsx0TpxIMixOzpyDtcH7PJBxwHH-iqSNtZajZ-qf/s1600/g.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcsGYRVG4kUgbQldT6hH5qzBi3iNrf5CAwfDk6mIBDEj50m4w2eWchnMhny-trEkx2pH0lhCAiXtYFKS83sTgLBCEoIu20QVmTT8bxsx0TpxIMixOzpyDtcH7PJBxwHH-iqSNtZajZ-qf/s1600/g.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekani dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.<br />
<br />
Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik.Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika. Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat mesin.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-7819551504755064042011-03-18T13:48:00.000+07:002011-11-13T11:42:17.311+07:00Al - Razi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSZ5kh3j0RGnIEOJSpaZkgiDfJzna83bpj7SPXNvr4PVMDazWzpD1i40K658S5GwnzyT9DboYjDdz6ObjYE0_4C3i3lthzuIzUMICLuuDLDE_es9dbDxsm7tsCLloM3TiT-Z30p7uDx5W_/s1600/f.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSZ5kh3j0RGnIEOJSpaZkgiDfJzna83bpj7SPXNvr4PVMDazWzpD1i40K658S5GwnzyT9DboYjDdz6ObjYE0_4C3i3lthzuIzUMICLuuDLDE_es9dbDxsm7tsCLloM3TiT-Z30p7uDx5W_/s1600/f.jpg" /></a></div>
Ketokohan ilmuwan Islam yang bernama lengkap Muhammad bin Zakaria ini memang sukar ditandingi dalam dunia pengobatan. Ia yang lebih populer dipanggil Al Razi ini adalah orang pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari serat. Dia juga orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah mencatat, Al Razi dilahirkan di Ray, Parsi (Iran) pada tahun 240 Hijriah/854 Masehi. Tak lain, dia adalah guru dari ilmuwan di bidang kedokteran yang sangat terkenal, Ibnu Sina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika masih kecil, perhatiannya sudah begitu besar dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya bidang kedokteran. Al Razi pun belajar dengan tekun setiap waktu dan kegigihannya tersebut kemudian diganjar prestasi mengagumkan pada setiap tingkatan sekolah yang dilaluinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beranjak dewasa kemampuan Al Razi kian bertambah hingga dipercaya menjadi tenaga pengajar dan peneliti pada sejumlah lembaga. Penghargaan satu per satu diperoleh. Dia pernah mendapat gelar Jalinus Arab (Galen of the Arab) kerana ketokohannya sebagai pengajar di Rumah Sakit Baghdad, Irak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya berkiprah sebagai pengajar saja, Al Razi juga mengisi waktunya dengan mengadakan serangkaian penelitian di bidang pengobatan serta tak lupa, menulis buku. Sebanyak 10 buku ilmu perobatannya dia hasilkan dan kini sudah terjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku karya Al Razi paling termasyhur berjudul Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi yang terdiri dari 30 jilid dan dirangkum ke dalam 12 bagian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak hal baru yang dibahas dalam buku ini. Di antara yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit serta jenis penyakit; upaya menjaga kesehatan; punggung dan tengkuk (yang patah); obat-obatan dan makanan; pembuatan ramuan obat-obatan; industri kedokteran; farmasi; tubuh; pembedahan; dan pengawetan anggota tubuh. Selain itu, juga ada mengenai pengkelasan bahan galian serta peralatan dan obat yang digunakan lengkap dengan arahan terperinci.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah buku lain karyanya, Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia. Buku-buku karya Al-Razi itu lantas diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa dan menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad ke-17.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmunya yang amat mendalam berkaitan tatacara perobatan, terbukti bermanfaat dalam usaha pencarian ramuan obat dari bahan tumbuhan dan hewan serta cara yang tepat untuk digunakan dalam perawatan pasien. Salah satunya yang monumental, adalah bahan serat untuk menjahit luka terbuka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raksi kimia tak luput dari pengamatannya. Termasuk pula di antaranya ilmu dan tatacara kimia yang menjelaskan pemrosesan air raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam lain seperti emas, perak, tembaga, plumbum dan besi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang ilmuwan Islam dalam bidang perobatan, ketokohan al-Razi tidak terbatas dalam menimba ilmu dan mengarang buku semata-mata. Pada saat bersamaan, dia kerap mengemukakan pemikiran yang kritis dalam menyumbangkan rumusan keputusan oleh kerajaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika, misalnya, penguasa kerajaan meminta Al Razi membangun sebuah rumah sakit di kota Baghdad, dia lantas menggunakan satu kaedah yang sangat baik untuk memilih lokasi rumah sakit tersebut. Al Razi meletakkan sepotong daging di tempat yang berlainan di Baghdad dan daging itu dibiarkan saja sehingga menjadi busuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dia membangun rumah sakit di tempat yang dagingnya paling lambat busuk. Teorinya, tempat itu mempunyai udara bersih, sedikit pencemaran, dan lokasi sesuai untuk lokasi rumah sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumbangan Al Razi dalam bidang filsafat juga tidak dapat dikesampingkan. Pada disiplin ilmu ini, hal yang menjadi pilihan ialah mengenai pencipta, jiwa manusia, hakikat, angkasa, dan masa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, sekitar 40 manuskrip karya Al Razi tersimpan di museum dan perpustakaan di beberapa negara, seperti di Iran, Perancis, dan Inggris. Sepanjang hidupnya, tokoh ilmuwan ini tercatat telah menghasilkan sebanyak 224 judul buku, 140 diantaranya adalah dalam bidang pengobatan. Al Razi meninggal dunia tahun 320 Hijrah/932 Masehi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-86325919793412477152011-03-12T09:30:00.001+07:002011-11-13T11:45:15.964+07:00Jabir Ibnu Haiyan<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Jabir Ibnu Haiyan Sang Bapak Kimia</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv8M6QtHv6UrV6GhAqITvDtu2ixF-XC3Rz6aweEgqO23aqdga_DFBbH70PrRlD7mPpPIbIY1q4GPY3Jao-PDXMdrU2fHhe0XnvC7kEH136jDLR9C9HWMNqp16VUtit16szDZdaI4PZOONz/s1600/ja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv8M6QtHv6UrV6GhAqITvDtu2ixF-XC3Rz6aweEgqO23aqdga_DFBbH70PrRlD7mPpPIbIY1q4GPY3Jao-PDXMdrU2fHhe0XnvC7kEH136jDLR9C9HWMNqp16VUtit16szDZdaI4PZOONz/s1600/ja.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapakah tokoh yang disebut "bapak kimia modern" ini? Nama lengkapnya adalah Abu Musa Jabir Ibnu Haiyan Al Azdi Al Thusi As Sufi. Selain nama itu, ia dipanggil juga Al Harrani karena berasal dari daerah Harran di sebelah utara Mesopotamia. Ada sumber yang mengatakan bahwa Jabir berasal dari suku Azd di Arabia Selatan, yang pada masa kebangkian Islam menetap di Kufah. Di Barat, Ibnu Haiyan dikenal dengan nama Geber, sebagai seorang ahli kimia muslim yang masyhur. Waktu kelahirannya secara pasti masih diperbincangkan, tapi yang jelas Jabir menghembuskan nafasnya terakhirnya sekitar tahun 803 M. Tapi ada juga sumber yang menyatakan ia hidup sekitar tahun 103-160 H atau 721-776 M.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kapankah ia mengarungi kehidupan dan menghasilkan karya-karyanya? Jabir hidup di zaman pertengahan ketika masa kekhalifahan Daulah Abbasiyah. Ketika itu Daulah Abbasiyah dipimpin oleh seorang khalifah yang bijak dan pencinta ilmu, yaitu Harun Al Rasyid (170-194 H / 786-809 M). Di zamannya terdapat perpustakaan dan pusat pengembangan ilmu yang disebut Baitul Hikmah atau Khizanah Al Hikmah (Khazanah Kebijaksanaan). Di tempat inilah para ilmuwan melakukan berbagai kegiatan ilmiahnya. Di bawah kekuasaan Harun Al Rasyid perkembangan ilmu di kalangan kaum muslimin mengalami perkembangan luar biasa, sehingga banyak bermunculan para cendekiawan yang masyhur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jabir termasuk orang yang hidup di masa itu. Ia mengarungi kehidupan awalnya di bawah perlindungan Wazir Barmaki, sebuah keluarga keturunan Persia dari Balkh. Kehidupan ilmiahnya di dunia kimia ia mulai sekitar tahun 776 M di Kufah, sekarang merupakan daerah di Irak. Semangat belajarnya sangat tinggi. Pendidikannya ditempuh di bawah asuhan Imam Ja'far Shadiq dan seorang pangeran Bani Umayyah yang bernama Khalid Ibnu Yazid. Dan, Ibnu Haiyan akhirnya dikenal sebagai pemula dan pemuka kimia dalam Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa Karyanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jabir banyak melakukan penelitian kimia hingga mengantarkannya menjadi ahli kimia yang ketenarannya tidak hanya di dunia Islam, tapi juga di dunia Barat di masa kemudian. Hasil-hasil penelitiannya menjadi rujukan dan tonggak pengembangan ilmu kimia modern sekarang. Bahkan istilah "kimia" berasal dari bahasa Arab "al kimiya" (al chemy), artinya "ilmu tentang kimiya / al chem". Al kimiya inilah ilmu yang ia kuasai dan kembangkan. Kata "al chem" mulanya berasal dari Mesir yang menunjukkan negeri "bertanah hitam", yang serasi dengan makna simbolik (lambang) "wujud dalam", atau oleh kimiawan disebut material prima (materi asal). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si Geber ini banyak mengembangkan metode kimia dasar dan pengamatan reaksi yang terjadi. Penelitiannya difokuskan pada percobaan (eksperimen) dan pengembangan metode untuk menghasilkan karya yang bisa diproduksi ulang (reprodusibiliti), sehingga mempunyai manfaat yang besar. Jabir menekankan bahwa kuantitas tertentu dari berbagai zat terlibat dalam reaksi kimia. Makanya, ia menjadi perintis hukum mengenai perbandingan yang konstans. Karenanya, dunia kimia sekarang berhutang budi dan ilmu pada Jabir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari berbagai hasil penelitian dan eksperimentasinya banyak dasar-dasar ilmu kimia yang dihasilkan. Beberapa dasar ilmu kimia yang dihasilkannya antara lain sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Kristalisasi (crystallization)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyulingan (destillation)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembakaran atau oksidasi (calcination)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyubliman (sublimation)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penguapan (evaporation)</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai instrumen (alat) untuk membuat percobaan tersebut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal-hal tersebut di atas membawa manfaat yang besar dalam kehidupan nyata kita sehari-hari. Ia mencapai keberhasilan besar dengan penemuanya, yaitu mineral dan asam, yang pertama kali disiapkan dalam alembic (anbique, nama suatu zat kimia) miliknya. Penemuan alembic membuat proses penyulingan (destilasi) menjadi mudah dan sistematis. Terobosannya yang luar biasa adalah racikan bebagai bahan berikut ini, seperti:</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam nitrat (nitric)</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam hidroklorit (hydrochloric)</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam sitrat (citric)</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam belerang (minyak vitriol)</div>
<div style="text-align: justify;">
Caustic soda</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam tartrat (tartaric acid)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kajian dan temuan-temuannya di atas menjadi bukti kepakaran dan ketinggian ilmunya, sehingga layaklah ia disebut sebagai "bapak kimia modern" dengan jasa-jasa besarnya bagi dunia kimia. Dengan demikian, ia menjadi pelopor kimia terapan. Yang ia hasilkan dengan proses kimia terapannya antara lain pembuatan besi baja, pembuatan berbagai logam, pencegahan pengkaratan, penulisan emas, penggunaan dioksida mangan (manganese dioxide) dalam pembuatan kaca atau gelas, pewarnaan pakaian, penyamakan kulit, pernis pakaian, identifikasi cat dan lemak, serta mengembangkan aqua regia untuk melarutkan emas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jabir juga menggariskan teori sulfur-air raksa tentang susunan mineral. Teori ini adalah asal dari teori asam-basa yang kita kenal sekarang. Asas sulfur-air raksa, yang pada setiap alam wujud berpadanan dengan masa aktif (maskulin) dan masa pasif (feminism), menjadi asam-basa. Dan, jika bersatu akan membentuk garam. Dengan teori inilah, sains kosmologi abad pertengahan menjelaskan keberadaan dan fenomena alam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya itu karya-karya yang Jabir hasilkan. Kerja kerasnya menggeluti dunia kimia membawa hasil pada temuan-temuan lain yang sangat bermanfaat. Percoban dan ide-idenya menjadi rintisan bagi sistem klasifikasi logam, nonlogam, dan unsur gas (yang dapat menguap). Jabir mengkaji tiga zat berbeda berdasar sifat atau unsur pendukungnya, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Spritus, yaitu larutan yang menguap jika dipanaskan. Contohnya adalah kapur barus atau kemper, arsenik (arsenic), sulfur, air raksa, dan amonium klorida (ammonium chloride).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Logam yang padat. Contohnya adalah perak, emas, tembaga, timbal, dan besi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Zat-zat penyusun yang dapat dirubah ke dalam bentuk serbuk atau tepung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain sibuk dengan berbagai penelitian dan percobaannya, Jabir tak lupa mendokumentasikan karya-karyanya dalam bentuk tulisan. Ia menyadari pentingnya buku bagi pewarisan ilmu dari generasi ke generasi. Jabir menghasilkan sekitar 500 karangan, antara lain Al Asrar Al Kimiya, Ushul Al Kimiya, dan 'Ilmu Al Hai'ah. Ia pun menulis kitab yang dikenal dengan Al Kimiya dan As Sabi'in. Kemasyhurannya di dunia kimia menjadikan kedua kitab karangannya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin untuk kepentingan ilmiah ketika itu. Hal ini menunjukkan betapa ilmuwan saat itu sangat berpengaruh dan punya andil besar bagi kemajuan dan peradaban. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang Inggris bernama Robert yang berasal dari Cester menerbitkan kitab Al Kimya tahun 1144 M dengan judul The Book of Composition of Alchemy. Sedangkan Gerard, seorang dari Cremona (Gerardus Cremonensis) juga menerjemahkan buku Jabir. Buku lain karya Jabir pun diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa, sehingga kosa kata bahasa Arab dipakai dan terkenal di Barat, misalnya saja istilah "alkali" dari kata "al qili" (potash), alkohol dari kata "al kuhl" (tepung antinomi), "athanor" dari kata "at tannur" (penghangat), dan lain-lain. Demikianlah ia, Jabir, yang di Barat lebih masyhur sebagai Geber ahli kimia, menorehkan tinta emas bagi peradaban dunia. Maka tak salah apabila Max Mayerhaff menyatakan dalam tulisannya bahwa jika ingin mencari alur perkembangan kimia modern di Eropa, maka dapat ditemukan langsung pada karya-karya Jabir Ibnu Haiyan. []</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-57230029073317560492011-03-12T09:04:00.000+07:002011-11-13T11:59:40.166+07:00Teori asam basa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKj34OOtLwbStI2ZEWFQEHChCcnFdJQfa2nCa7q-gGH6Oesn0AfUHkfX0Z4C5iqVUjbosy-0zyfiWDD0MpvZCSK9_zU_9nRyIt0Mz66QN6PZcGM2kaB4XGNLJO19fN6bCamidk1N_PlK2h/s1600/kl.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKj34OOtLwbStI2ZEWFQEHChCcnFdJQfa2nCa7q-gGH6Oesn0AfUHkfX0Z4C5iqVUjbosy-0zyfiWDD0MpvZCSK9_zU_9nRyIt0Mz66QN6PZcGM2kaB4XGNLJO19fN6bCamidk1N_PlK2h/s1600/kl.jpg" /></a></div>
<br />
<ol>
<li>Kesetimbangan kimia</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Bila zat A, B dan C berubah menjadi X, Y dan Z dan secara simultan X, Y dan Z berubah menjadi A, B dan C, proses gabungan ini disebut reaksi reversibel dan diungkapkan dengan persamaan bertanda panah ganda di bawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A + B + C + . . . X + Y + Z + . . . (9.1)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zat di sebelah kiri tanda panah disebut dengan reaktan, dan zat di sebelah kanan disebut produk. Anda harus ingat bahwa kita berhutang budi pada Boyle dalam penggunaan kertas lakmus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahap awal reaksi, konsentrasi produk rendah, dan akibatnya laju reaksi balik juga rendah. Dengan berjalannya reaksi, laju reaksi balik akan meningkat, dan sebaliknya laju reaksi maju semakin rendah. Ketika akhirnya laju dua reaksi sama, nampaknya seolah tidak ada reaksi lagi. Keadaan semacam ini disebut dengan kesetimbangan kimia. Pada kesetimbangan, konsentrasi komponen bervariasi bergantung pada suhu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsentrasi tiap komponen (biasanya dalam mol dm-3) misalnya komponen A, disimbolkan dengan [A]. Maka konstanta kesetimbangan K didefinisikan sebagai</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
K = ([X][Y][Z] … )/([A][B][C] … ) (9.2)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kesetimbangan disosiasi elektrolit</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Reaksi disosiasi, yakni ketika elektrolit AB melarut di air dan terdisosiasi menjadi komponennya A- dan B+ disebut dengan disosiasi elektrolit atau ionisasi.Reaksi ini juga merupakan reaksi reversibel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
AB A- + B+ (9.3)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesetimbangan disosiasi elektrolit disebut dengan kesetimbangan disosiasi elektrolit. Konstanta kesetimbangannya disebut dengan konstanta disosiasi elektrolit. Konstanta ini didefinisikan sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
K = [A-][B+]/[AB] (9.4)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[AB], [A-] dan [B+] adalah konsentrasi kesetimbangan AB, A- dan B+.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada derajat tertentu air juga terdisosiasi. Konstanta disosiasi air didefinisikan sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
H2O H+ + OH-; K = [H+][OH-]/[H2O] … (9.5)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konstata hasil kali ion air Kw didefinisikan sebagai:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kw = [H+][OH-] = 1,00 x 10-14 mol2 dm-6 (298,15 K) …. (9.6)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Persamaan ini berlaku tidak hanya untuk air murni tetapi juga bagi larutan dalam air. Jadi, dalam larutan asam, [H+] lebih besar dari [OH-]. Konsentrasi ion hidrogen [H+] dalam HCl 1 molar adalah [H+] = 1,0 mol dm-3 (elektrolit kuat) dan konsentrasi [H+] dalam 1 molar NaOH adalah [H+] = 10-14/[OH-] = 10-14 mol dm-3.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini menyatakan bahwa [H+] larutan berubah sebesar 1014 dari HCl 1 M ke NaOH 1M. Lebih lanjut, [H+] larutan dalam air biasanya cukup kecil. Jadi, akan lebih mudah bila digunakan skala pH, yakni skala logaritma berbasis 10</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pH = -log [H+] (9.7)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Teori disosiasi elektrolit Arrhenius</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1886, Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit, dengan teori ini ia mendefinisikan asam basa sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teori asam basa Arrhenius</div>
<div style="text-align: justify;">
asam: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton (H+) </div>
<div style="text-align: justify;">
basa: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, keasaman asam khlorida dan kebasaan natrium hidroksida dijelaskan denga persamaan berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl + aq –> H+(aq) + Cl-(aq) … (9.8)</div>
<div style="text-align: justify;">
NaOH + aq –> Na+(aq) + OH-(aq) …. (9.9)</div>
<div style="text-align: justify;">
(aq) menandai larutan dalam air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun teori Arrhenius baru dan persuasif, teori ini gagal menjelaskan fakta bahwa senyawa semacam gas amonia, yang tidak memiliki gugus hidroksida dan dengan demikian tidak dapat menghasilkan ion hidroksida menunjukkan sifat basa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proton, H+ , adalah inti atom hidrogen dan tidak memiliki sebuah elektron pun. Jadi dapat diharapkan proton jauh lebih kecil dari atom, ion atau molekul apapun. Karena H2O memiliki kepolaran yang besar, proton dikelilingi dan ditarik oleh banyak molekul air, yakni terhidrasi (keadaan ini disebut hidrasi). Dengan kata lain, proton tidak akan bebas dalam air. Bila proton diikat dengan satu molekul H2O membentuk ion hidronium H3O+, persamaan disosiasi elektrolit asam khlorida adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl + H2O –> H3O+ + Cl- … (9.10)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena telah diterima bahwa struktur nyata dari ion hidronium sedikit lebih rumit, maka proton sering hanya dinyatakan sebagai H+ bukan sebagai H3O+.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Teori Bronsted dan Lowry</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Bronsted (1879-1947) dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum. Teori Bronsted dan Lowry asam: zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain basa: zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yakni</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl(g) + NH3(g) –>NH4Cl(s) … (9.11)</div>
<div style="text-align: justify;">
simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa. Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl + H2O –> Cl- + H3O+ … (9.12)</div>
<div style="text-align: justify;">
asam1 basa2 basa </div>
<div style="text-align: justify;">
konjugat 1 asam</div>
<div style="text-align: justify;">
konjugat 2 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl- adalah sebuah proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl- juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Larutan dalam air ion CO32- bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32- dan H2O, yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa konjugat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
H2O + CO32- –> OH- + HCO3- … (9.12)</div>
<div style="text-align: justify;">
asam1 basa2 basa </div>
<div style="text-align: justify;">
konjugat 1 asam</div>
<div style="text-align: justify;">
konjugat 2 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagao asam atau basa. Air adalah zat amfoter yang khas. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida adalah contoh khas reaksi zat amfoter</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
H2O + H2O –> OH- + H3O+ … (9.12)</div>
<div style="text-align: justify;">
asam1 basa2 basa </div>
<div style="text-align: justify;">
konjugat 1 asam</div>
<div style="text-align: justify;">
konjugat 2 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh soal 9.1 pasangan asam basa konjugat</div>
<div style="text-align: justify;">
Tandai pasangan asam basa konjugat dalam reaksi berikut</div>
<div style="text-align: justify;">
HCO2H + PO43-–> HCO2- + HPO42- </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawab</div>
<div style="text-align: justify;">
HCO2H dan HCO2- membentuk satu pasangan, dan PO43- dan HPO42- membentuk pasangan lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Disosiasi asam dan basa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Interaksi yang membentuk kristal natrium khlorida sangat kuat sebagaimana dapat disimpulkan dari titik lelehnya yang sangat tinggi (>1400 °C). Hal ini berarti bahwa dibutuhkan energi yang cukup besar untuk mendisosiasi kristal menjadi ion-ionnya. Namun natrium khlorida melarut dalam air. Hal ini berarti bahwa didapatkan stabilisasi akibat hidrasi ion, yakni interaksi antara ion dan molekul air polar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NaCl –> Na+(aq) + Cl-(aq) (9.15)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem akan mengeluarkan energi yang besar (energi hidrasi) dan mendapatkan stabilisasi. Selain itu, dengan disosiasi, derajat keacakan (atau entropi) sistem meningkat. Efek gabungannya, stabilisasi hidrasi dan meningkatnya entropi, cukup besar sebab kristal terdisosiasi sempurna. Tanpa stabilisqsi semacam ini, pelarutan natrium khlorida dalam air merupakan proses yang sukar seperti proses penguapannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disoasiasi elektrolit asam dan basa kuat adalah proses yang mirip. Dengan adanya stabilisasi ion yang terdisosiasi oleh hidrasi, asam dan basa kuat akan terdisosiasi sempurna. Dalam persamaan berikut, tanda (aq) dihilangkan walaupun hidrasi jelas terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl –> H+ + Cl- … (9.16)</div>
<div style="text-align: justify;">
HNO3 –> H+ + NO3- … (9.17)</div>
<div style="text-align: justify;">
H2SO4 –> H+ + HSO4- … (9.18)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian juga dalam hal basa kuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NaOH –> Na+ + OH- (9.19)</div>
<div style="text-align: justify;">
KOH –> K+ + OH- (9.20)</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh soal 9.2 Konsentrasi proton dalam asam kuat dan basa kuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hitung [H+] dan pH larutan NaOH 1,00 x 10-3 mol dm-3, asumsikan NaOH mengalami disosiasi sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawab</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[OH-] = 10-3 ∴ [H+] = 10-14/10-3 = 10-11pH = -log10-11 = 11 Asam dan basa lemah berperilaku berbeda. Dalam larutan dalam air, disosiasi elektrolit tidak lengkap, dan sebagian atau hampir semua asam atau basa tadi tetap sebagai spesi netral. Jadi, dalam kasus asam asetat,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CH3COOH H+ + CH3COO- (9.21)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konstanta kesetimbangan disosiasi ini, Ka, disebut dengan konstanta disosiasi elektrolit atau konstanta disosiasi asam. Mengambil analogi dengan pH, pKa, didefinisikan sebagai:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pKa = -logKa (9.22)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ka = ([H+][CH3COO-])/[CH3COOH] = 1,75 x 10-5 mol dm-3, </div>
<div style="text-align: justify;">
pKa = 4,56 (25°C) (9.23)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan menggunakan pKa, nilai Ka yang sangat kecil diubah menjadi nilai yang mudah ditangani. Jadi, menggunakan pKa sama dengan menggunakan pH. Kekuatan asam didefinisikan oleh konstanta disosiasi asamnya. Semakin besar konstanta disosiasi asamnya atau semakin kecil pKa-nya semakin kuat asam tersebut. Di Tabel 9.1 diberikan nilai konstanta disosiasi asam beberapa asam lemah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel 9.1 Konstanta disosiasi asam dan pKa beberapa asam lemah</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam Ka pKa</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam format HCOOH 1,77 x 10-4 3,55</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam asetat CH3COOH 1,75 x 10-5 4,56</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam khloroasetat 1,40 x 10-3 2,68</div>
<div style="text-align: justify;">
ClCH2COOH </div>
<div style="text-align: justify;">
Asam benzoat </div>
<div style="text-align: justify;">
C6H5COOH 6,30 x 10-5 4,20</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam karbonat H2CO3 K1= 4,3 x 10-7 6,35</div>
<div style="text-align: justify;">
K2=5,6 x 10-11 10,33 </div>
<div style="text-align: justify;">
hidrogen sulfida H2S K1= 5,7 x 10-8</div>
<div style="text-align: justify;">
K2= 1,2 x 10-15 7,02 </div>
<div style="text-align: justify;">
13,9</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam fosfat H3PO4 K1= 7,5 x 10-3 2,15</div>
<div style="text-align: justify;">
K2= 6,2 x 10-8 7,20 </div>
<div style="text-align: justify;">
K3= 4,8 x 10-13 12,35 </div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh soal 9.3 Konsentrasi ion hidrogen ion dalam asam lemah</div>
<div style="text-align: justify;">
Ka asam butirat CH3CH2CH2COOH adalah 1,51 x 10-5 mol dm-3. Hitung pH larutan asam butirat 1,00 x 10-2 mol dm-3.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawab</div>
<div style="text-align: justify;">
Ka = [H+][C3H7COO-]/[C3H7COOH] = 1,51 x 10-5 mol dm-3 dan [H+] = [C3H7COO-].</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[C3H7COOH] dapat didekati dengan konsentrasi asam butirat awal (besarnya yang terionisasi sangat kecil). </div>
<div style="text-align: justify;">
Maka ([H+])2 = 1,51 x 10-5 x 1,00 x 10-2. Jadi, [H+] = 3,89 x 10-4 mol dm-3. pH = 3,42.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amonia adalah basa lemah, dan bila dilarutkan dalam air, sebagian akan bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksida OH-.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NH3 + H2O NH4+ + OH- (9.24)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam reaksi ini air berperan sebagai pelarut dan pada saat yang sama sebagai reagen. Konstanta kesetimbangan reaksi ini didefinisikan dalam persamaan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
K = [NH4+] [OH-]/[NH3] [H2O] (9.25)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsentrasi air, [H2O], daat dianggap hampir tetap (55,5 mol dm-3) pada temperatur dan tekanan kamar, dan konstanta disosiasi basanya didefinisikan sebagai:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kb = [NH4+] [OH-]/[NH3] = 1,76 x 10-5 mol dm-3 (9.26)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di larutan dalam air, Kb dapat diubah menjadi Ka dengan bantuan Kw. Jadi,</div>
<div style="text-align: justify;">
Kb = Ka/Kw (9.27)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi kita dapat mengungkapkan kekuatan basa dengan kekuatan (dalam hal ini kelemahan) asam konjugatnya. Dengan prosedur ini, asam dan basa dibandingkan dengan standar yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ASAM POLIPROTIK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asam sulfat H2SO4 adalah asam diprotik karena dapat melepas dua proton dalam dua tahap. Untuk asam poliprotik, didefinisikan lebih dari satu konstanta disosiasi. Konstanta disosiasi untuk tahap pertama dinyatakan sebagai K1, dan tahap kedua dengan K2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila dibandingkan dengan tahap ionisasi pertamanya yang mengeluarkan proton pertama, ionisasi kedua, yakni pelepasan proton dari HSO4-, kurang ekstensif. Kecenderungan ini lebih nampak lagi pada asam fosfat, yang lebih lemah dari asam sulfat. Asam fosfat adalah asam trivalen dan terdisosiasi dalam tiga tahap berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
H3PO4 H+ + H2PO4-, K1 = 7,5 x 10-3 mol dm-3 (9.28)</div>
<div style="text-align: justify;">
H2PO4- H+ + HPO42-, K2 = 6,2 x 10-8 mol dm-3 (9.29)</div>
<div style="text-align: justify;">
HPO42- H+ + PO43-, K3 = 4,8 x 10-13 mol dm-3 (9.30)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Data ini menunjukkan bahwa asam yang terlibat dalam tahap yang berturutan semakin lemah. Mirip dengan ini, kalsium hidroksida Ca(OH)2 adalah basa divalen karena dapat melepas dua ion hidroksida.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Teori asam basa Lewis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1923 ketika Bronsted dan Lowry mengusulkan teori asam-basanya, Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru juga. Lewis, yang juga mengusulkan teori oktet, memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Teori asam basa Lewis</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam: zat yang dapat menerima pasangan elektron.</div>
<div style="text-align: justify;">
Basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua zat yang didefinisikan sebagai asam dalam teori Arrhenius juga merupakan asam dalam kerangka teori Lewis karena proton adalah akseptor pasangan elektron . Dalam reaksi netralisasi proton membentuk ikatan koordinat dengan ion hidroksida.</div>
<div style="text-align: justify;">
H+ + OH- H2O (9.30)</div>
<div style="text-align: justify;">
Situasi ini sama dengan reaksi fasa gas yang pertama diterima sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Bronsted dan Lowry.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s) (9.31)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam reaksi ini, proton dari HCl membentuk ikatan koordinat dengan pasangan elektron bebas atom nitrogen.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan utama teori asam basa Lewis terletak pada fakta bahwa beberapa reaksi yang tidak dianggap sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Arrhenius dan Bronsted Lowry terbukti sebagai reaksi asam basa dalam teori Lewis. Sebagai contoh reakasi antara boron trifluorida BF3 dan ion fluorida F-.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BF3 + F-–> BF4- … (9.32)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Reaksi ini melibatkan koordinasi boron trifluorida pada pasangan elektron bebas ion fluorida. Menurut teori asam basa Lewis, BF3 adalah asam. Untuk membedakan asam semacam BF3 dari asam protik (yang melepas proton, dengan kata lain, asam dalam kerangka teori Arrhenius dan Bronsted Lowry), asam ini disebut dengan asam Lewis. Boron membentuk senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet, dan dengan demikian adalah contoh khas unsur yang membentuk asam Lewis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena semua basa Bonsted Lowry mendonasikan pasangan elektronnya pada proton, basa ini juga merupakan basa Lewis. Namun, tidak semua asam Lewis adalah asam Bronsted Lowry sebagaimana dinyatakan dalam contoh di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas adalah reaksi di larutan dalam air, teori Bronsted Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis lah yang paling tepat bila reaksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-48708524123733925632011-03-12T09:02:00.001+07:002011-11-13T12:01:09.266+07:00Ilmu Kimia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSSWHYBx-NoVnWJ5HHMlzSuZvzXITQqSob_ZY7pG12mQMTGB5wgPvFxPARqcbe9jFBhxlcD1HIeTWGRY_xKD5QwBGFaP9P8_lsOLd8IqfZzCCwRfESro0A5E_ZwJCTFW1G8YJBZFUnpPpo/s1600/y.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSSWHYBx-NoVnWJ5HHMlzSuZvzXITQqSob_ZY7pG12mQMTGB5wgPvFxPARqcbe9jFBhxlcD1HIeTWGRY_xKD5QwBGFaP9P8_lsOLd8IqfZzCCwRfESro0A5E_ZwJCTFW1G8YJBZFUnpPpo/s1600/y.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu kimia di kemudian hari berkembang sangat pesat dan dikenal banyak orang. Tapi, hanya sedikit yang tahu siapa sejatinya orang pertama yang menemukan ilmu eksakta tersebut. Adalah Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H), ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kimia (dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tata nama IUPAC : singkatan dari Internasional Union Pure and Aplied Chemistry , suatu badan internasional yang mengatur hal-hal peristilahan dan sistem tata nama kimia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KAREKTERISTIK MATA PELAJARAN KIMIA</div>
<div style="text-align: justify;">
Mata Pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA/MA pada kelas X secara umum sebelum penjurusan, dan pada kelas XI dan XII untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pemahaman dan penerapan pembelajaran kimia merupakan suatu hal yang penting untuk dikaji agar proses pembelajaran kimia dapat dilaksanakan secara efektif. Berikut akan dijelaskan beberapa yang berkaitan dengan kimia dan pembelajarannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pengertian Kimia</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang secara khusus mempelajari gejala-gejala yang terjadi pada zat dan segala sesuatu yang berkaitan dengan zat, yaitu komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat, baik dari skala mikro maupun dari skala makro. Skala mikro dari zat, yaitu atom-atom, molekul-molekul, sedangkan dari skala makro, yaitu zat secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP: 2006) objek ilmu kimia adalah gejala-gejala alam yang berkaitan dengan zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energi yang menyertainya. Sebagai suatu cabang ilmu kimia mempunyai beberapa bidang ilmu, diantaranya: kimia organik, kimia anorganik, biokimia, kimia nuklir dan radiokimia, kimia fisik, kimia makromolekul, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pembelajaran Kimia di SMA/MA</div>
<div style="text-align: justify;">
Mata Pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan suatu dasar tentang kimia yang menjadi bekal pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan bagi peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Dengan demikian dalam pembelajaran kimia perlu mengaitkan antara keterampilan dengan penalaran. Secara umum menurut BNSP (2006) materi pelajaran kimia terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu kimia sebagai produk temuan ilmuwan secara ilmiah (berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori) dan kimia sebagai proses. Oleh karena itu, pembelajaran kimia baik dalam proses maupun penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karekteristik kimia sebagai proses dan produk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tujuan Pembelajaran Kimia </div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan pembelajaran kimia di SMA/MA secara khusus, yaitu memberi bekal kepada peserta didik tentang pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Secara umum tujuan pembelajaran kimia di SMA/MA menurut BSNP (2006) ialah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: </div>
<div style="text-align: justify;">
Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari bahwa keteraturan dan keindahan alam merupakan kegagungan dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa </div>
<div style="text-align: justify;">
Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis</div>
<div style="text-align: justify;">
Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
Memahami konsep-prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Tresna Sastrawijaya (1998 : 113 ), tujuan pembelajaran kimia adalah memperoleh pemahaman yang telah lama perihal fakta, kemampuan mengenal dan memecahkan masalah, mempunyai keterampilan dalam penggunaan laboratorium, serta mempunyai sikap ilmiah yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kimia tidak terlepas dari dua komponen pembelajaran yang saling berkaitan yaitu proses belajar dan proses mengajar.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-86957935291587137862011-03-12T09:01:00.001+07:002011-03-12T09:01:28.367+07:00ilmuan muslim kimia1. Al Khwarizmi (w.thn 850); menemukan logaritma (berasal dari nama Al Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh<br />
2.Ibnu Sina (wafat thn 1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.<br />
3. Ibnu Ismail Al Jazari - Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern<br />
4. Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank<br />
5. Al Ghazali (wafat thn 1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf<br />
6. Abu Wafa' (w.thn 997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.<br />
7. Umar Khayyam (w.thn 1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika modern, penyair.<br />
8. Al Battani (w.thn 929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi – matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.<br />
9. Ibnu Al Haytsam (w.thn 1039);Â pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.<br />
10. Al Tusi (w.thn 1274); Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.<br />
11. Jabir Ibnu Hayyan (w.thn 813); ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat.<br />
12. Abu Bakar Ar Razi (w.thn 935); membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek<br />
13. Al Majriti (w.thn 1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)<br />
14. Kamaluddin Ad Damiri (w.thn1450); mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.<br />
15. Abu Bakar Al Baytar (w.thn 1340); pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.<br />
16. Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)<br />
17. Al Farghani (w.thn 870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.<br />
18. Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar<br />
19. Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah<br />
20. Al Farazi (w. thn 790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu<br />
21. Ibnu Nafis (w.thn 1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).<br />
(http://alfurqon.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=50&Itemid=39)<br />
masih banyak lagi...<br />
<br />
kenapa nama-nama mereka tidak dicantumkan dalam buku-buku pelajaran sekolah? karena kapitalis dan para sekutunya >:(1. Al Khwarizmi (w.thn 850); menemukan logaritma (berasal dari nama Al Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh<br />
2.Ibnu Sina (wafat thn 1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.<br />
3. Ibnu Ismail Al Jazari - Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern<br />
4. Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank<br />
5. Al Ghazali (wafat thn 1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf<br />
6. Abu Wafa' (w.thn 997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.<br />
7. Umar Khayyam (w.thn 1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika modern, penyair.<br />
8. Al Battani (w.thn 929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi – matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.<br />
9. Ibnu Al Haytsam (w.thn 1039);Â pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.<br />
10. Al Tusi (w.thn 1274); Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.<br />
11. Jabir Ibnu Hayyan (w.thn 813); ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat.<br />
12. Abu Bakar Ar Razi (w.thn 935); membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek<br />
13. Al Majriti (w.thn 1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)<br />
14. Kamaluddin Ad Damiri (w.thn1450); mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.<br />
15. Abu Bakar Al Baytar (w.thn 1340); pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.<br />
16. Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)<br />
17. Al Farghani (w.thn 870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.<br />
18. Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar<br />
19. Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah<br />
20. Al Farazi (w. thn 790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu<br />
21. Ibnu Nafis (w.thn 1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).<br />
(http://alfurqon.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=50&Itemid=39)<br />
masih banyak lagi...<br />
<br />
kenapa nama-nama mereka tidak dicantumkan dalam buku-buku pelajaran sekolah? karena kapitalis dan para sekutunya >:(Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-34356067926821178752010-11-21T07:47:00.001+07:002011-11-13T11:10:22.863+07:00ALAT-ALAT KIMIA BESERTA FUNGSINYA<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS_LeSTXOUASX8dYGZ0lgD6tXpqoTcjxfHthG-F5Q0bGoIfAVt83-fGA1ueOoWH3urQF4TLSQWpzDEf59Ifz3PKQCEFtDt4ubwYgk-vkkqrEFA5-Armx-FwL0ouwTZhaMdQaN9XIh3kjFJ/s1600/bv.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS_LeSTXOUASX8dYGZ0lgD6tXpqoTcjxfHthG-F5Q0bGoIfAVt83-fGA1ueOoWH3urQF4TLSQWpzDEf59Ifz3PKQCEFtDt4ubwYgk-vkkqrEFA5-Armx-FwL0ouwTZhaMdQaN9XIh3kjFJ/s1600/bv.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Peralatan Dasar</div>
<div style="text-align: justify;">
1). Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. </div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<ol>
<li> Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi</li>
<li> Menampung zat kimia</li>
<li> Memanaskan cairan</li>
<li> Media pemanasan cairan</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
2). Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<ol>
<li> Untuk menyimpan dan memanaskan larutan</li>
<li> Menampung filtrat hasil penyaringan</li>
<li> Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3). Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4). Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya :</div>
<ol>
<li>Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.</li>
<li> Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.</li>
<li>Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5). Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6). Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<ol>
<li>Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia</li>
<li>Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
7). Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<ol>
<li>Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel</li>
<li>Tempat saat menimbang bahan kimia</li>
<li>Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
8). Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9). Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10). Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11). Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium. </div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol>
<li>Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan</li>
<li>Dipakai untuk mengaduk larutan</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
12). Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13). Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14). Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15). Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16). Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17). Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Peralatan Pendukung</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1). Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menggunakan : </div>
<div style="text-align: justify;">
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2). Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3). Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4). Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menggunakannya :</div>
<div style="text-align: justify;">
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5). Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menggunakannya : </div>
<div style="text-align: justify;">
campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6). Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi :</div>
<ol>
<li>Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air</li>
<li>Mengeringkan padatan</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Cara menggunakannya :</div>
<div style="text-align: justify;">
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping. </div>
<div style="text-align: justify;">
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7). Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8). Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9). Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10). Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11). Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12). Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13). Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14). Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15). Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16). Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17). Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
18). Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
19). Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi kertas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
20). Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.</div>
<div style="text-align: justify;">
C. Teknik Dasar di Laboratorium</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Cara memanaskan cairan</div>
<div style="text-align: justify;">
Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi</div>
<div style="text-align: justify;">
o Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
o Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung</div>
<div style="text-align: justify;">
o Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok</div>
<div style="text-align: justify;">
o Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Cara membaca volume pada gelas ukur</div>
<div style="text-align: justify;">
Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Cara menggunakan buret</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :</div>
<div style="text-align: justify;">
Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Cara menggunakan neraca analitis</div>
<ol>
<li>Nolkan terlebih dulu neraca tersebut</li>
<li>Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan</li>
<li>Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca</li>
<li>Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
5. Cara menghirup bau zat</div>
<div style="text-align: justify;">
Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung!</div>
<div style="text-align: justify;">
Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-47409753292765401662010-11-21T07:41:00.000+07:002011-11-13T12:15:33.831+07:00MAKALAH PENGENCERAN<div style="text-align: center;">
PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY9Y93t14YDqmdvfQNZieE8vglA98zd4Quzr7Lq8TWPd9ETNtJw-RZKAR0D32XIOMwUqq0S5GCoHZuKdQLSjwpPaS3IfmTHOnlY8REoj9TkqbDLXbqSdKSpZlAi4kMjyT11VWf_fDj4ElK/s1600/m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY9Y93t14YDqmdvfQNZieE8vglA98zd4Quzr7Lq8TWPd9ETNtJw-RZKAR0D32XIOMwUqq0S5GCoHZuKdQLSjwpPaS3IfmTHOnlY8REoj9TkqbDLXbqSdKSpZlAi4kMjyT11VWf_fDj4ElK/s1600/m.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
I. TUJUAN PERCOBAAN</div>
Tujuan percobaan praktikum ini adalah diharapkan praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan, dan menentukan konsentrasi larutan yang telah dibuat.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
II. TINJAUAN PUSTAKA </div>
II.1. Larutan<br />
<div style="text-align: justify;">
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).</div>
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).</div>
<br />
II.2. Konsentrasi Larutan<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004).</div>
<br />
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:<br />
<br />
1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa volum atau massa larutan yang akan dibuat.<br />
<br />
M1 . V1 = M2 . V2<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi persamaan :</div>
<br />
M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan<br />
<br />
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan<br />
<br />
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan<br />
<br />
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan<br />
<br />
II.3. Pembuatan Larutan dengan Cara Mengencerkan<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 1999).</div>
<br />
II.4. Titrasi<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Agar titrasi dapat berlangsung dengan baik, yang harus diperhatikan adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Interaksi antara pentiter dan zat yang ditentukan harus berlangsung secara stoikiometri, artinya sesuai dengan ketetapan yang dicapai dengan peralatan yang lazim digunakan dalam titrimetri. Reaksi harus sempurna sekurang-kurangnya 99,9 % pada titik kesetaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Laju reaksi harus cukup tinggi agar titrasi berlangsung dengan cepat.</div>
Titrasi dapat diklasifikasikan menjadi:<br />
<br />
1. Berdasarkan reaksi; <br />
- Titrasi asam basa<br />
- Titrasi oksidasi reduksi<br />
- Titrasi pengendapan<br />
- Titrasi kompleksometri<br />
<br />
2. Berdasarkan titran (larutan standar) yang dipakai;<br />
- Titrasi asidimetri<br />
<br />
3. Campuran penetapan akhir;<br />
- Cara visual dengan indikator<br />
- Cara elektromagnetik<br />
<br />
4. Berdasarkan kosentrasi;<br />
- Makro<br />
- Semimikro<br />
- Mikro<br />
<br />
5. Berdasarkan teknik pelaksaan; <br />
- Tidak langsung<br />
- Titrasi plank<br />
- Titrasi tidak langsung (Keenan, 1999).<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
III. ALAT DAN BAHAN</div>
<br />
A. Alat<br />
<br />
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas piala, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, pipet gondok, labu takar dan buret.<br />
<br />
B. Bahan<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah HCl pekat, larutan NaOH 0,1 M, pellet NaOH, larutan HCl 0,1 M, indikator metil merah, indikator fenoftalein, indikator metil orange dan akuades.</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
IV. PROSEDUR KERJA</div>
<br />
A. Pembuatan dan Pengenceran Larutan HCl<br />
<br />
<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Gelas ukur kosong ditimbang dan kemudian dicatat beratnya.</li>
<li>Larutan HCl pekat diambil 4,15 mL dengan pipet tetes, dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah ditimbang. Dilakukan dalam lemari asam.</li>
<li>Labu takar 100 mL yang kosong ditimbang, dicatat beratnya. diisi labu takar tersebut ± 20-25 mL akuades.</li>
<li>Perlahan-lahan, dimasukkan HCl pekat yang telah diambil ke dalam labu takar.</li>
<li>Ke dalam labu takar ditambahkan akuades hingga tanda batas. Ditutup labu takar dan dilakukan pengocokan hingga larutan homogen. Ditimbang berat labu takar yang telah berisi larutan. Larutan yang telah dibuat dalam tahap ini disebut sebagai Larutan A.</li>
<li>Dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur. Dipindahkan 20 mL larutan HCl yang telah dibuat (Larutan A) ke dalam labu takar 100 mL yang baru</li>
<li>Ditambahkan akuades ke dalam labu takar tersebut hingga tanda batas. Larutan HCl yang telah diencerkan ini disebut sebagai Larutan B.</li>
</ol>
B. Penentuan Konsentrasi Larutan HCl melalui Titrasi<br />
a. Titrasi dengan Indikator Metil Merah<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Sebelum digunakan, dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan NaOH yang akan digunakan.</li>
<li>Buret diisi dengan larutan NaOH.</li>
<li>Dicatat volume awal larutan NaOH dalam buret dengan membaca skala pada meniskus bawah larutan.</li>
<li>Dipindahkan 10 mL larutan HCl encer (Larutan B) ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur. Ditambahkan indikator metil merah ke dalam larutan tersebut. Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan NaOH di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.</li>
<li>Dihentikan titrasi, begitu terjadi perubahan warna konstan.</li>
<li>Dibaca volume akhir NaOH yang tersisa di dalam buret. Dihitung volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi dari selisih volume awal dan volume akhir NaOH dalam buret.</li>
<li>Dilakukan titrasi sebanyak 2 kali.</li>
</ol>
b. Titrasi dengan Indikator Fenoftalein<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Dilakukan kembali prosedur titrasi terhadap 10 mL larutan HCl encer (Larutan B) dengan larutan NaOH 0,1 M, namun dengan menggunakan indikator fenoftalein.</li>
<li>Dibandingkan hasil yang diperoleh antara perlakuan dengan menggunakan indikator metil merah dan dengan menggunakan fenoftalein sebagai indikator.</li>
</ol>
C. Pembuatan Larutan NaOH<br />
<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Ditimbang secara teliti 0,4 gram butiran NaOH menggunakan kaca arloji dan neraca analitik.</li>
<li>Begitu penimbangan selesai dilakukan, dipindahkan NaOH dari gelas arloji ke dalam gelas beker yang telah berisi 20-25 mL akuades hangat.</li>
<li>Diaduk dengan pengaduk kaca hingga seluruh NaOH larut sempurna</li>
<li>Dipindahkan larutan dari gelas beker ke dalam labu takar 50 mL.</li>
<li>Ditambahkan akuades hingga tanda batas pada labu takar. Ditutup labu takar, kemudian dikocok hingga homogen. Larutan yang diperoleh pada tahap ini disebut sebagai Larutan C.</li>
<li>Dengan menggunakan pipet gondok yang sesuai, dipindahkan 25 mL larutan C ke dalam labu takar 100 mL yang baru.</li>
<li>Ditambahkan akuades hingga tanda batas. Dikocok hingga homogen. Larutan yang diperoleh disebut Larutan D.</li>
</ol>
D. Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH melalui Titrasi<br />
<br />
a. Titrasi NaOH dengan Larutan HCl sebagai Titran<br />
<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Sebelum digunakan, dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan HCl 0,1 M yang akan digunakan.</li>
<li>Diisi buret dengan larutan HCl 0,1 M.</li>
<li>Dicatat volume awal larutan HCl 0,1 M dalam buret dengan membaca skala meniskus bawah larutan.</li>
<li>Dipindahkan 10 mL larutan NaOH encer (Larutan D) ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur.</li>
<li>Ditambahkan 2-3 tetes indikator metil merah ke dalam larutan tersebut.</li>
<li>Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan HCl 0,1 M di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.</li>
<li>Dihentikan titrasi begitu terjadi perubahan warna konstan.</li>
<li>Dibaca volume akhir HCl yang tersisa dalam buret. Dihitung volume HCl yang diperlukan untuk titrasi dari selisih volume awal dan volume akhir HCl dalam buret.</li>
<li>Dilakukan titrasi sebanyak 2 kali.</li>
</ol>
b. Titrasi Larutan HCl 0,1 M dengan Larutan NaOH sebagai Titran<br />
<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan NaOH yang telah dibuat (Larutan D).</li>
<li>Diisi buret dengan larutan NaOH encer (Larutan D).</li>
<li>Dipindahkan 10 mL larutan HCL 0,1 M ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur.</li>
<li>Ditambahkan 2-3 tetes indikator metil merah ke dalam larutan tersebut.</li>
<li>Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan NaOH encer di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.</li>
<li>Dihentikan titrasi begitu terjadi perubahan warna konstan.</li>
<li>Dihitung volume NaOH yang diperlukan untuk menitrasi larutan HCl tersebut.</li>
<li>Dilakukan titrasi sebanyak 2 kali.</li>
<li>Dibandingkan hasil yang diperoleh antara perlakuan dengan larutan HCl 0,1 M sebagai titran, dan larutan NaOH encer sebagai titran.</li>
</ol>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7393240366556509968.post-53708185726649031232010-11-21T07:38:00.000+07:002011-11-13T12:18:39.716+07:00MAKALAH MIKROSKOP<div style="text-align: center;">
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MIKROSKOP</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2nF9SSaAs-46YV67Ryv1dRDbD39bdWfBV2Gl9tvBHoGF0XgFSKwqmuXc1-foF_dBu58lu0cHJ8HJx60-NwCgWPTxWVB5a_EAZWMu2MdalPQ7bfsN7V96l1Ih96QEaS94DtVVxYclPsDbV/s1600/l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2nF9SSaAs-46YV67Ryv1dRDbD39bdWfBV2Gl9tvBHoGF0XgFSKwqmuXc1-foF_dBu58lu0cHJ8HJx60-NwCgWPTxWVB5a_EAZWMu2MdalPQ7bfsN7V96l1Ih96QEaS94DtVVxYclPsDbV/s1600/l.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
BAB I </div>
<div style="text-align: center;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.1.Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam mikroskop, yaitu mikrodkop optic dan mikroskop electron. Mikroskop optic yang sering digunakan adalah mikroskop biologi dan mikroskop stereo.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu pengukur objek miskroskopis adalah micrometer. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya sserta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.2Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa macam-macam MIKROSKOP?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa bagian-bagian miskrskop dan fungsinya?</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimana sifat-sifat banyangan yang terbentuk pada mikroskop?</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimana cara menggunakan mikroskop?</div>
<div style="text-align: justify;">
1.3Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengetahui macam-macam mikroskop</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengetahui sifat-sifat banyangan pada mikroskop</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Melatih ketrampilan dalam pengaturan obyek mikroskopis dalam mikrometer</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
BAB II</div>
<div style="text-align: center;">
KAJIAN PUSTAKA</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PENGERTIAN MIKROSKOP</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MACAM-MACAM MIKROSKOP</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mikroskop Cahaya</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mikroskop Stereo</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebbbbbbbal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mikroskop Elektron</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Macam –macam mikroskop elektron:</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Mikroskop transmisi elektron (TEM)</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Mikroskop pemindai elektron</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)</div>
<div style="text-align: justify;">
5) Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mikroskop Ultraviolet</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler, 1988, mikrobiologidasar, Jakarta. Erlangga0</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988. mikrobiologi dasas, Jakarta. Erlangga)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mikroskop medan-gelap</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. (Volk, Wheeler, 1988. Mikrobiologi Dasar.,.Jakarta. Erlangga)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Mikroskop Fase kontras</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat (Volk, Wheeler, 1988, Mikrobiologi dasar, Jakarta. Erlangga).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17602188338406120767noreply@blogger.com0